Sifat Seorang Pendidik Kristen


Jenis Bahan PEPAK: Tips

Salah satu faktor terpenting dalam pendidikan adalah guru atau pendidik. Sebab itu, selain metodologi pengajaran, sifat seorang pendidik memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap keberhasilan pelayanan anak. Sifat-sifat seperti takut Tuhan, mau mengampuni, rela berkorban, setia memegang janji, tanggung jawab, sabar, dan kreatif, perlu dimiliki oleh para pelayan anak. Menurut Pdt. Dr. Stephen Tong, kita dapat memperoleh sifat-sifat di atas apabila kita menjadi pendidik seperti berikut ini.

  1. Pendidik yang Mencintai Tuhan.
    Seorang guru pertama-tama haruslah seorang pribadi yang mengasihi Tuhan. Dengan sifat ini, ia akan dapat mencapai keberhasilan seperti yang diharapkan Tuhan. Dengan sifat ini pula ia dapat memiliki motivasi yang benar untuk melayani Tuhan. Orang semacam ini tidak akan mudah putus asa dan tidak mudah merasa kecewa sehingga tidak akan sekali-kali mengambil keputusan untuk mengundurkan diri sebagai guru. Jadi, karena pelayanan ini adalah mandat Allah, si pelaksana mandat (guru) haruslah orang yang takut kepada sang pemberi mandat (Tuhan). Dengan demikian, mandat tersebut dapat dilaksanakan sebaik-baiknya.
  2. Pendidik yang mencintai kebenaran.
    Pelayanan yang dilakukan seorang guru adalah usaha untuk menceritakan atau menyampaikan kebenaran Tuhan. Karena itu, sebagai pembawa kebenaran, seorang guru juga harus mencintai kebenaran. Seperti sebuah pipa yang menghubungkan tandon air dengan wadah penerima, jika pipanya kotor, air yang melewatinya juga akan menjadi kotor. Seseorang yang mencintai kebenaran akan dapat menyampaikan pesan atau berita dengan kuasa karena berita yang disampaikannya telah dialami, dijalani, atau mungkin juga sedang digumulinya. Seorang guru yang mencintai kebenaran akan dapat menyampaikan atau menularkan berita kebenaran, cara hidup yang benar, dan hidup yang benar pula kepada murid-muridnya.
  3. Pendidik yang mencintai murid.
    Cinta akan menimbulkan perbedaan dalam tindakan seseorang. Dari luar orang akan dapat melihat apakah seorang guru melayani karena mencintai anak-anak yang dilayaninya, karena ikut-ikutan, sekedar untuk mengisi waktu, atau untuk alasan lainnya. Dengan cinta, seorang guru akan melayani anak-anak secara lebih sungguh- sungguh. Dengan cinta, ia rela berkorban waktu, uang, dan tenaga, atau dengan kata lain mau membayar harga. Ia juga akan mau memaafkan kesalahan dari anak-anak yang dicintainya. Selain itu, karena cinta pula ia akan mengajarkan yang benar, bukan yang salah atau menyesatkan. Dengan cinta ia dapat memerhatikan dengan lebih baik, tahu jika ada anak yang mengalami masalah, dan mampu melihat kebutuhan anak-anak yang dilayaninya.

Kategori Bahan PEPAK: Guru - Pendidik

Sumber
Judul Buku: 
Menciptakan Sekolah Minggu yang Menyenangkan
Pengarang: 
Sudi Ariyanto dan Helena Erika
Halaman: 
72 - 74
Bab: 
Sifat Pelayan Anak
Penerbit: 
Gloria Graffa
Kota: 
Yogyakarta
Tahun: 
2003

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar