Kedudukan Sekolah Minggu dalam Gereja


Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Pengantar

Ide Sekolah Minggu pertama kali dicetuskan dan direalisasikan oleh Robert Raikes (1736-1811). Kelas Sekolah Minggu yang pertama dibuka bukan berada di dalam gereja, melainkan di sebuah dapur di kota Gloucester, Inggris. Baru setelah bertahun-tahun kemudian, ide Sekolah Minggu Robert Raikes dapat diterima oleh gereja.

Bagaimana perkembangan kedudukan Sekolah Minggu dalam gereja pada masa kini? Tulisan berikut ini akan menolong kita melihat dengan lebih jelas.

1. Mengapa Melayani Anak?

".... Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk." (Markus 16:15) ".... jadikanlah semua bangsa muridKu .... dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu ...." (Matius 28:19-20)

Perintah Tuhan Yesus di atas ditujukan pada segenap orang percaya (Gereja yang kudus dan am) untuk meraih dan membimbing orang mengenal kebenaran, termasuk di dalamnya adalah untuk menjangkau dan membimbing anak-anak.

Semasa hidup di dunia, Tuhan Yesus dalam beberapa kesempatan menunjukkan perhatian-Nya pada anak-anak. Di kala orang-orang dewasa "menganggap sepele" kehadiran anak kecil, Tuhan Yesus justru meluangkan waktu bersama dengan anak-anak (Markus 10:13-16).

Bahkan, Tuhan Yesus sempat memberikan peringatan yang cukup keras pada orang dewasa untuk memperhatikan pengajarannya pada anak kecil. "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepadaKu, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut." (Markus 9:42)

Sekali-kali gereja tidak boleh memandang rendah atau menyepelekan anak kecil. Sebaliknya sudah sewajarnya bila gereja memberi perhatian pada pelaksanaan dan pertumbuhan Sekolah Minggu. Melalui Sekolah Minggu, gereja memiliki tanggung jawab yang besar, yaitu membimbing dan mempersiapkan angkatan muda, generasi penerus di masa yang akan datang. Sungguh suatu hal yang indah bila gereja dapat mengatakan kepada anak-anak, "Marilah anak-anak, dengarkanlah aku, takut akan TUHAN akan kuajarkan kepadamu!" (Mazmur 34:12)

2. Pentingnya Sekolah Minggu

"Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." (Amsal 22:6)

Pada umumnya gereja-gereja memiliki Sekolah Minggu lengkap dengan berbagai program maupun fasilitas yang disediakan. Tapi, apakah para pemimpin gereja dan guru Sekolah Minggu benar-benar menyadari akan NILAI pendidikan bagi para generasi penerus Gereja ini? Apakah Sekolah Minggu benar-benar telah dikelola secara serius dan profesional?

Ditinjau dari banyak aspek, Sekolah Minggu memiliki keunikan tersendiri, dan boleh dikatakan merupakan dasar pertumbuhan gereja, bila dikelola secara benar dan bertanggung jawab.

Pertama, bila ditinjau dari segi kejiwaan

Banyak ahli telah membuktikan bahwa kepribadian seseorang akan lebih mudah dibentuk pada usia yang dini. Sebab itu, penting sekali gereja memberi perhatian, selain pada pembinaan keluarga (yang merupakan lingkungan inti anak) juga pada Sekolah Minggu. Apabila keluarga dan gereja dapat mendidik anak-anak di dalam terang Firman Tuhan, kelak mereka pasti akan bertumbuh dan menjadi seorang Kristen yang memuliakan nama Tuhan. Selain itu, gereja, melalui Sekolah Minggu, juga mempunyai kesempatan menjangkau anak-anak dari keluarga yang belum percaya untuk dibina dalam lingkungan Kristen yang baik.

Kedua, bila ditinjau dari segi kerohanian

Pada umumnya, seorang anak kecil "mudah menerima dan percaya", mereka tidak perlu perdebatan dan adu argumentasi mengenai keberadaan Allah. Selain itu, menerima Tuhan pada masa kanak-kanak berarti seluruh sisa hidupnya yang masih panjang bisa dipakai untuk melayani Tuhan.

Ketiga, bila dilihat dari sisi pertumbuhan gereja

Sebenarnya ada tiga macam pertumbuhan gereja: (1) pertumbuhan karena ada mutasi anggota, (2) pertumbuhan melalui penginjilan (Sekolah Mingu jelas dapat melakukan peran ini), dan (3) pertumbuhan secara alamiah, yaitu anak-anak jemaat gereja yang dididik sejak kecil kemudian mengaku percaya, setelah beranjak dewasa juga mendidik anak-anaknya takut akan Tuhan, dst. Di sini Sekolah Minggu sangat berperan untuk ikut ambil bagian dalam pendidikan anak-anak. Dengan memenangkan anak, berarti terbuka pula peluang untuk memenangkan orangtuanya. Tidak sedikit kejadian dimana kesaksian seorang anak akhirnya membawa pada pertobatan orangtuanya.

3. Gereja dan Sekolah Minggu

Jikalau Sekolah Minggu berhasil, berarti gereja telah melatih dan mempersiapkan para pemimpin gereja untuk masa yang akan datang. Memang "anak-anak kecil" yang terlihat hadir di Sekolah Minggu, tapi "anak-anak kecil" itulah yang beberapa tahun ke depan akan menjadi para pemimpin gereja. Kualitas para pemimpin gereja di masa yang akan datang, sedikit banyak dapat dilihat dari bagaimana kualitas Sekolah Minggu yang ada saat ini.

Oleh karena itu, penting dipikirkan bersama, bagaimana membuat Sekolah Minggu menjadi program yang terintegrasi dengan gereja secara utuh. Bagaimana merangkai program pembinaan anak secara berkesinambungan hingga kelak mereka remaja dan dewasa.

Melayani anak-anak di Sekolah Minggu memang merupakan suatu tugas dan tanggung jawab yang berat. Tapi sesuai dengan janji-Nya, Tuhan Yesus akan senantiasa menyertai dan memberikan kekuatan bagi setiap kita yang terpanggil melayani di Sekolah Minggu. ".... ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:20)

Kategori Bahan PEPAK: Pelayanan Sekolah Minggu

Sumber
Judul Buku: 
Penuntun Sekolah Minggu
Pengarang: 
J. Reginald Hill
Halaman: 
7 - 9
Penerbit: 
Yayasan Komunikasi Bina Kasih

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar