Drama Interaktif Dua Babak


Jenis Bahan PEPAK: Bahan Mengajar

BABAK I: TANGKAP DIA!

Karakter yang diperankan:

  1. Narator
  2. Yesus
  3. Yudas
  4. Dua orang sebagai tikus

Perlengkapan:

Alat musik (piano, organ, dan alat musik lainnya)

Teks Drama:

Narator :

"Selamat datang anak-anak yang hadir untuk ikut berpartisipasi dalam permainan ini. Dua minggu yang lalu kita telah mengikuti Yesus dari ruang atas, tempat Ia dan murid-murid-Nya merayakan PASKAH lalu ke taman Getsemani tempat Ia berdoa. Malam ini kita kembali ke taman itu dengan teman-teman kita yang berbulu lembut [tikus masuk] yang selalu mengikuti Yesus dan perintah-perintah-Nya melalui cerita pra PASKAH ini. [Ajak anak-anak berkumpul di tengah-tengah ruangan per kelompok.)

Pada waktu musik dimulai, barisan kalian berjalan maju sedikit demi sedikit sambil berakting seperti sekumpulan orang marah yang akan menangkap Yesus. Kalian akan mengambil bagian dalam efek suara. Kalian harus berbaris per kelompok, melangkah dengan ketukan kaki secara perlahan. Kalian juga dapat membuat bermacam-macam suara keributan, seperti ini ... [berikan contoh macam-macam suara keributan.] Ketika musik berhenti, hentikan juga barisan.

Dalam drama ini, kalian juga akan punya bagian untuk berbicara. Setiap saat, saya melakukan hal ini (mengacungkan kepalan tangan dengan sudut 45 derajat), teriakkan "Tangkap Dia! Tangkap Dia!" Mari kita coba melakukan hal tersebut. [Beri isyarat pada anak-anak.) Waktu musik berhenti, kalian boleh duduk."

[Musik dimulai, anak-anak maju ke depan, tikus memulai percakapan)

Tikus (1):

"Lihat! Apakah kau melihat apa yang aku lihat? Seperti parade atau sesuatu!"

Tikus (2):

"Di mana?"

Tikus (1):

"Di sana [sambil menunjuk] arahnya datang dari jalan! Jumlah pasti ada seratus!"

Tikus (2):

"Dua ratus! Dan lihatlah laki-laki yang berada di depan itu. Bukankah ia ada bersama dengan Yesus di ruang atas?"

Tikus (1):

"Ya, benar! Yudas! Tampaknya mereka marah. Menurutmu, apa yang mereka inginkan?"

[Anak-anak maju ke depan gereja. Musik menghilang. Anak-anak duduk di depan altar.]

Narator :

"Kerumunan orang banyak yang sedang marah datang ke taman untuk menangkap Yesus. Yudas akan menghianatinya!"

Yudas :

[Berjalan di depan] "Guru!"

[Narator mengangkat kepalan tangan.]

Anak-anak:

"Tangkap Dia! Tangkap Dia!" [Sambil menunjuk kepada pemeran Yesus.]

Yesus :

"Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku."

Tikus (1):

"Mereka pergi lagi. Membicarakan beberapa rencana."

Tikus (2):

"Lihat, semua teman-teman Yesus sudah lari. Sebaiknya, Ia cepat memikirkan sesuatu."

Tikus (1):

"Aku benci, bila pada saat ini aku ada di sana bersama- sama dengan Dia."

Tikus (2):

"Aku juga. Satu orang menghadapi banyak orang."

Tikus (1):

"Dengarlah bagaimana ributnya mereka."

[Narator mengangkat kepalan tangan.]

Anak-anak: "Tangkap Dia! Tangkap Dia!"

[Musik dimatikan, anak-anak berbaris kembali menuju ke tempat duduk masing-masing. Pemeran Yesus pun turun dari atas panggung.]

Narator :

"Sekarang, kira-kira apa yang akan terjadi dengan Yesus, apakah Ia akan tertangkap? Apakah Ia punya suatu rencana? Cerita belum berakhir."

[*Catatan Redaksi: Anda bisa langsung masuk dalam babak II setelah babak I dimainkan atau babak II ini bisa Anda lanjutkan minggu berikutnya.]

BABAK II: DI PENGADILAN

Karakter yang diperankan:

  1. Narator
  2. Yesus
  3. Empat orang sebagai tikus
  4. Dua orang pembicara

Teks drama:

[Ajak anak-anak ke depan; berikan petunjuk kepada mereka, bahwa pada saat ia mengangkat tangannya, mereka harus meneriakkan, "huuuuu" sebagi tanda hinaan dan ejekan.]

Narator :

"Pernahkah kalian melihat seseorang tertawa di depan kalian? Pernahkah ada orang yang berbicara tidak benar tentang Anda kepada orang lain? Bukankah itu tidak lucu? Sangat berat menjadi orang yang dibenci oleh orang banyak. Itu akan menjadi cerita tentang Yesus dalam babak ini. Hanya satu orang sahabatnya yang mengikuti-Nya sampai di pengadilan Kayafas ... oh ya ... dan tentu saja kedua tikus yang selalu berada dipojok selama cerita ini berlangsung."

[Pemeran Yesus masuk dari tempat yang berbeda, tikus dari tempat lainnya.]

Narator :

[Berbicara kepada tikus.]" Saya melihatmu membawa beberapa orang sahabat."

Tikus (1) :

"Apakah ia berbicara kepada kita?"

Narator :

"Ya, saya berbicara kepada kalian. Kalian telah memainkan bagian yang penting dalam drama-drama kami. Tidak seperti murid-murid Yesus yang tidak tinggal bersama-Nya. Kalian tidak lari saat keadaan yang buruk terjadi di taman. Dan sekarang, kalian ada di sini, siap menghadapi segala macam kemarahan dari banyak orang."

Tikus (3) :

"Kemarahan banyak orang! Aku kira, kau memiliki seorang teman yang membutuhkan bantuan. Kau sama sekali tidak mengatakan tentang kemarahan banyak orang!"

Tikus (4) :

"Saya pulang saja! Bagaimana mungkin tikus dapat menghadapi orang banyak?"

Tikus (1) :

"Dengar! Beberapa diantara mereka sudah ada yang bicara."

Pembicara (1):

[Berjalan menuju pemeran Yesus.] "Kami sudah mendengar orang ini berkata bahwa Dia akan merubuhkan Bait Suci buatan tangan manusia ini dan dalam tiga hari Dia akan mendirikan yang lain, yang bukan buatan tangan manusia."

Narator :

(Isyarat kepada anak-anak untuk memperolok dan mengejek). Engkau mengatakan akan membangun Bait Suci dalam tiga hari, tetapi orang-orang di luar sana (menunjuk pada keramaian orang-orang) mengatakan lima hari, dan orang lain mengatakan Ia akan menghancurkan kota, bukan Bait Suci.

Tikus (1) :

"Lihat! Bahkan mereka tidak tahu kebenaran ucapan mereka.

Tikus (2) :

"Mengapa Yesus tidak mengatakan sesuatu untuk membela diri?"

Tikus (3) :

"Ya, Kerumunan itu akan membawa-Nya."

Tikus (4) :

"Saya pulang saja!"

Tikus (1,2,3):

"Sssssttt!"

Pembicara (2):

[Menunjuk kepada pemeran Yesus.] "Apakah Engkau sungguh-sungguh Tuhan seperti yang dikatakan orang- orang?"

Yesus :

"Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah- tengah awan-awan di langit."

[Narator memberi isyarat kepada anak-anak untuk mengejek dan memperolok.]

Tikus (1) :

"Oh, lihat! Kerumunan itu meludahi dan dan memukul Dia!"

Tikus (2) :

"Mengapa Dia tidak menghentikan perbuatan mereka?"

Narator :

"Mengapa Yesus tidak menghentikan mereka? Yesus tahu, bagaimana rasanya ditertawakan oleh orang lain, bahkan rasanya diludahi. Mengenaskan sekali. Aku kuatir, hal yang lebih buruk akan terjadi. Beberapa diantara kalian tahu apa yang akan terjadi dan sudah tahu rencana untuk kematian Yesus, itu adalah akhir kehidupan-Nya.

[Tutup babak ini sampai di sini dengan mengajak anak-anak menyanyikan lagu yang sudah Anda siapkan. Setelah itu ajak mereka untuk berdoa.]

Kategori Bahan PEPAK: Perayaan Hari Raya Kristen

Sumber
Judul Artikel: 
Seize Him! and At the Courts of the High Priest
Judul Buku: 
Program Resources for Lent and Easter: Take Up Your Cross
Halaman: 
22 - 24
Penerbit: 
Augsburg Fortress
Kota: 
Minneapolis - USA
Tahun: 
1990

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar