Garis Pedoman untuk Disiplin


Jenis Bahan PEPAK: Tips

Disiplin yang baik tidak terjadi dengan kebetulan. Disiplin yang baik diakibatkan oleh persiapan khusus dari pihak guru. Tindakan- tindakan guru yang berikut ini akan menolong mengurangi masalah disiplin.

  1. Mengerti Sifat dan Tujuan Disiplin
    Tujuan disiplin tidak selalu agar mempunyai anak yang tenang dan terkekang serta kelas yang tidak terganggu. Disiplin memandang lebih jauh dari keadaan-keadaan darurat yang dekat. Selalu akan ada keadaan dimana seorang guru harus bertindak dengan segera. Namun demikian pengendalian dari luar hanya efektif untuk sementara waktu saja. Anak memerlukan pertolongan dalam proses pendewasaan agar mendapat gambaran yang memuaskan tentang dirinya sendiri, sehingga dia juga akan bertumbuh dalam pengendalian batin.

  2. Membubuh Landasan untuk Disiplin
    Disiplin dimulai dengan suasana umum yang diadakan oleh guru. Hal mengasihi murid-murid, menunjukkan sikap yang ramah, memenuhi kebutuhan murid dalam hal mengajar, dan memperkembangkan kekuatan pribadi melalui iman kepada Allah akan merupakan persiapan bagi peningkatan disiplin.

    Waktu anak-anak baru mulai mengikuti kelas sekolah Minggu mereka sudah harus mengetahui kelakuan macam mana yang diharapkan dari mereka. Rahasia disiplin yang baik ialah memimpin murid-murid untuk mengerti dan menerima kelakuan yang betul.

  3. Mengerti Sumber Masalah
    Ada kecenderungan untuk memberi nama nakal, pemberontak, atau jahat kepada seorang anak jika kelakuannya tidak sepadan dengan patokan kelakuan yang baik. Patut diingat bahwa anak-anak pada dasarnya aktif dan belum mampu menguasai diri sendiri. Banyak hal yang mereka lakukan merupakan kelakuan yang wajar untuk usia mereka.

    Seringkali kelakuan seorang anak merupakan tanda bahwa ada masalah pokok yang lebih dalam. Apabila seorang anak suka menggertak anak- anak lain, sok aksi, atau suka merusak, mungkin dia sedang mengatakan, "Saya mempunyai masalah, tolonglah saya." Kekeliruan yang serius dapat dilakukan oleh guru yang tidak dengan sungguh- sungguh berusaha untuk menyingkapkan masalah yang sesungguhnya.

  4. Mengadakan Hubungan yang Positif
    Banyak masalah disiplin dapat dipecahkan melalui perhatian yang dalam terhadap kesejahteraan anak itu dan hubungan kasih dan penerimaan.

    Kewibawaan atau kekuatan jasmaniah yang lebih besar dapat mengekang tindakan-tindakan yang tidak diinginkan, tetapi hanya untuk sementara waktu saja. Cara lain ialah berulang kali memberitahukan kepada anak apa yang harus dan yang tidak boleh dilakukannya. Tetapi, seringkali semua nasihat itu tidak diperhatikan. Tindakan negatif seperti itu bisa mengakibatkan mereka akan lebih memberontak lagi. Yang diperlukan ialah hubungan yang positif.

    Guru harus menunjukkan bahwa ia menghargai muridnya itu sebagai perorangan dan menunjukkan hasrat untuk menolongnya.

  5. Jelaskan Peraturan Mengenai Kelakuan
    Para murid dapat ikut serta menetapkan pola kelakuan yang layak di dalam kelas. Seringkali tuntutan mereka lebih keras daripada guru. Murid-murid dapat juga diajak untuk membantu melaksanakan kelakuan yang baik itu.

    Guru bertanggung jawab untuk menolong semua murid mengetahui apa yang diharapkan dari mereka. Murid-murid harus tahu kapan mereka boleh berjalan-jalan di dalam kelas atau bercakap-cakap, bahwa merusakkan barang tidak diperkenankan, dan bahwa semua orang mempunyai hak dan kesempatan yang sama. Peraturan yang tidak diketahui, tak akan membantu menetapkan disiplin yang baik.

  6. Bekerjasama dengan Ibu Bapa
    Guru dan orangtua sama-sama mempunyai tanggung jawab menolong anak- anak menjadi orang-orang yang berdisiplin. Biasanya, pembicaraan dengan orangtua mengenai anak yang tidak bisa diatur sangat berfaedah, baik bagi orangtua maupun bagi guru. Kadang-kadang penyebab masalah itu dapat ditemukan dengan mengunjungi anak itu di rumahnya. Pembicaraan dengan orangtua harus bersifat pribadi sehingga anak itu tidak merasa bahwa para orang dewasa sedang bergabung untuk melawannya.

  7. Berdoalah dengan Setia untuk Masing-masing Murid
    Seorang guru yang bijaksana akan merencanakan, bekerja, mengajar, dan berdoa agar kasih karunia Allah akan mengubah masing-masing muridnya. Masalah-masalah, tindakan disiplin, dan pengorbanannya akan dilupakan karena sukacitanya ketika melihat murid-muridnya menerima Kristus dan bertumbuh dalam kasih karunia.

Kategori Bahan PEPAK: Metode dan Cara Mengajar

Sumber
Judul Buku: 
Teaching Techniques
Pengarang: 
Clarence H. Benson
Halaman: 
91 - 93
Penerbit: 
Yayasan Penerbit Gandum Mas
Kota: 
Malang
Tahun: 
1986

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar