Memimpin Sebagaimana Tuhan Yesus Memimpin

Jenis Bahan PEPAK: Tips

Apa yang membedakan kepemimpinan Yesus dengan kepemimpinan yang berasal dari dunia ini? Jika seorang pemimpin mempunyai pandangan bahwa dia harus selalu ditaati meski perintahnya bukan sesuatu yang benar, ditakuti karena sewenang-wenang dengan kekuasaannya, dan lain sebagainya, kepemimpinan seperti itu jelas bertolak belakang dengan prinsip kepemimpinan Yesus. Prinsip kepemimpinan Yesus adalah seorang pemimpin sebagai pelayan. Berikut beberapa hal dari prinsip kepemimpinan Yesus yang dapat diaplikasikan dalam pelayanan sekolah minggu Anda. Semoga bermanfaat.

  1. Jadilah pemimpin yang memiliki integritas.

    Tuhan menyatakan diri-Nya kepada pengikut-Nya, agar mereka tidak salah dalam mengikuti Dia. Pernyataan Yesus tentang diri-Nya kepada para pengikutnya adalah tentang hal yang benar. Tidak seperti pemimpin dunia yang selalu menyembunyikan hal-hal yang buruk dan mengeksplorasi segala hal yang baik-baik saja. Yesus sangat tegas dalam menyatakan diri-Nya. Hal itu dapat kita baca dalam Yoh. 6:35; Yoh. 8:12; Yoh. 14:6; Mrk. 14:61-62. Yesus menyatakan identitas yang sebenarnya, bahwa Dialah jalan kebenaran, terang dunia, dan roti kehidupan. Milikilah identitas yang benar kepada murid Anda dengan selalu hidup dalam kebenaran di dalam Allah. Hidup kita harus benar, seperti Kristus yang selalu tinggal dalam kebenaran.

  2. Berilah teladan yang baik dan benar.

    Keinginan terbesar Yesus adalah agar pengikut-Nya turut menguduskan diri, sebagaimana diri-Nya kudus. Dalam memimpin, Yesus tidak pernah menghakimi dengan cara yang salah, tapi Ia menghakimi dengan cara yang bijaksana dan benar, dengan tujuan agar cara-Nya itu akan diteladani oleh para pengikutnya (untuk lebih lanjut, baca Yoh. 5:30; Yoh. 17:19).

    Sebuah pekerjaan besar yang Tuhan mandatkan kepada para guru sekolah minggu ialah bahwa mereka harus memberikan teladan berupa hidup kudus dan bijaksana dalam mengambil keputusan seperti yang Tuhan teladankan. Misalnya, memperingatkan anak yang salah dengan penuh kasih dan kebijaksanaan. Teladan lain, misalnya dengan menunjukkan diri sebagai seorang guru yang sabar, disiplin, bertanggung jawab, dan sikap-sikap lain yang baik dan benar.

  3. Jadilah pemimpin yang melayani.

    Para pemimpin yang mengikuti teladan Yesus akan memimpin dengan tujuan utama untuk melayani. Dalam memimpin anak layan, Anda harus melaksanakan misi yang Tuhan mandatkan bagi anak-anak layan Anda, yaitu membawa anak-anak layan Anda bagi Kristus. Pemimpin-pelayan yang sesungguhnya dimulai ketika pemimpin merendahkan dirinya untuk melaksanakan misi yang dipercayakan kepadanya daripada melaksanakan agenda pribadinya.

    Anak sekolah minggu adalah pribadi-pribadi yang harus Anda perlengkapi dengan kebenaran akan Allah, memperkenalkan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat sejati bagi hidup mereka. Layanilah mereka dengan ketulusan dan kemurnian motivasi untuk melayani di dalam hati Anda.

  4. Selalu bertindak konsisten.

    Sewaktu mengikrarkan janji menerima baptisan kudus, Anda berjanji untuk menjadi pengikut dan pelayan Kristus dengan sepenuh hati kita. Menyerahkan hak pribadi Anda untuk melayani orang lain, sama seperti Kristus yang datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang (Mrk. 10:45).

    Jika telah berkomitmen untuk memberikan diri Anda dalam pelayanan di sekolah minggu, Anda harus konsisten untuk melakukan pelayanan yang kita lakukan sebagai persembahan bagi Kristus. Pelayanan sekolah minggu ini adalah misi yang Tuhan embankan bagi Anda. Menurut Gene Wilkes, misi adalah segalanya bagi pemimpin-pelayan. Misi adalah pusat dari keputusan dan tindakan. Komitmen untuk melayani murid-murid Anda bagi kemuliaan Allah adalah misi pelayanan. Tetap setia dalam setiap pelayanan adalah wujud dari konsistensi yang dapat Anda berikan bagi Allah.

  5. Disiplin dalam iman.

    Selalu menjaga hubungan yang intim dengan Tuhan melalui pendalaman firman Tuhan atau berkomunikasi dalam doa, harus menjadi hal yang penting bagi seorang pemimpin maupun setiap pelayan dalam sekolah minggu. Segiat apa pun Anda dalam kepemimpinan dan pelayanan di sekolah minggu, jangan sampai meninggalkan persekutuan dengan Tuhan. Kita tidak dapat berjalan sendiri dan mengandalkan kekuatan diri sendiri, tetapi karena hikmat Allah saja kita dapat melakukan pelayanan dan kepemimpinan kita.

  6. Jangan abaikan teguran.

    Terkadang seorang pemimpin sulit sekali menerima teguran. Padahal Allah mengajarkan bahwa "orang bodoh menolak didikan ayahnya, tetapi siapa mengindahkan teguran adalah bijak" (Ams. 15:5). Teguran terkadang akan membuat kita semakin didewasakan. Teguran dari murid, rekan sepelayanan, keluarga, atau orang lain akan semakin mendidik kita untuk menjadi seorang pemimpin yang dewasa.

  7. Bertanggung jawab dan bekerja sama.

    Ketika Allah memberi Anda tanggung jawab untuk memimpin pelayanan Anda, Anda tidak dapat lepas dari kerja sama dengan rekan lain. Tuhan Yesus menunjukkan bagaimana berbagi tanggung jawab dengan murid-murid-Nya untuk memenuhi kebutuhan yang lebih besar daripada yang dapat dipenuhi dan ditangani oleh kekuatan mereka sendiri.

    Sebagai seorang pemimpin, buatlah sebuah tim di dalam pelayanan Anda di sekolah minggu dengan saling memperlengkapi satu dengan yang lainnya dalam hal memimpin. Para pelayan harus saling menopang dan bertanggung jawab dalam melaksanakan misi pelayanan tersebut.

Nah, para pelayan anak, Tuhan telah memberikan tampuk kepemimpinan untuk melayani anak-anak bagi Allah dan membawa mereka dalam kebenaran akan Kristus. Pelayanan telah diberikan kepada Anda. Dia tidak ingin Anda menjadi ekor, tetapi kepala. Kita harus menanggapi panggilan Allah ini sebagai bukti akan tanggung jawab kita. Selamat menjadi pemimpin dalam pelayanan anak Anda. Tuhan Yesus memberkati.

Oleh: Kristina Dwi Lestari

Sumber Bacaan Pendukung
Utama, I Gusti Bagus Rai. "Tujuh Prinsip Kepemimpinan Yesus Kristus", dalam http://www.torajacoffee.com/

Wilkes, C. Gene. 2005. Jesus on Leadership: Temukan Rahasia Kepemimpinan Pelayanan dari Kehidupan Kristus. Jakarta: Buana Ilmu Populer.

Kategori Bahan PEPAK: Guru - Pendidik