Pendidik yang Mencintai Tuhan


Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Seorang pendidik Kristen harus mengasihi Tuhan terlebih dahulu. Hanya dengan mengasihi Tuhan dan menjalankan tugas yang diberikan Tuhan untuk menjadi pendidik, barulah kita dapat mencapai kesuksesan seperti yang dikehendaki Tuhan. Kita harus mencintai Tuhan karena tugas menjadi pendidik adalah mandat yang diberikan oleh Tuhan kepada kita. Menjadi pendidik harus didasarkan pada cinta kepada Tuhan sehingga kita mencintai tugas tersebut. Jika kita tidak mempunyai motivasi bahwa kita mengerjakan tugas itu untuk Tuhan, kita akan sangat mudah tergelincir, kecewa, dan putus asa. Kita bisa saja mengundurkan diri dari tugas sebagai pendidik.

Banyak orangtua jengkel karena menganggap anaknya nakal. Jika boleh, ingin rasanya tidak mempunyai anak atau tidak perlu mendidik anak. Mereka berharap bisa mendapatkan "malaikat yang tidak bersayap" supaya lebih mudah diatur. Tidak bisa demikian! Justru anak yang paling pandai selalu didampingi dengan kenakalan yang paling hebat. Anak yang paling berpotensi selalu mempunyai sifat pemberontakan yang kuat. Semakin banyak talenta yang dimiliki anak, semakin mudah mereka menjadi "liar". Hanya ketika Saudara mendapatkan anak-anak yang tidak terlalu pandai, Saudara akan merasa bahwa anak-anak itu tidak memberontak atau tidak nakal di hadapan Saudara. Yang direpotkan oleh anak-anak tersebut hanya "baby sitter", yang memberi makan dan memakaikan baju kepada mereka. Ketika Saudara senang dengan anak-anak seperti itu berarti Saudara sendiri tidak beres. Jika Saudara mendapatkan anak yang berpotensi, pasti mereka membawa kesulitan bagi Saudara. Nah, untuk itu sangat diperlukan seorang pendidik yang mencintai Tuhan. Jika pendidik itu mencintai Tuhan, ia tidak akan menghiraukan beban berat yang harus ditanggung sebagai konsekuensi tugas seorang pendidik. Di mana ada cinta, di sana tidak ada rasa beban yang berat.

Ada seorang wanita yang menggendong anaknya berjam-jam seperti tidak ada lelahnya. Lalu, muncul temannya, seorang pria yang ingin pula menggendong anak wanita itu. Setelah sang anak diserahkan kepada pria itu, ternyata anak itu terasa sangat berat. Baru 2 menit menggendong sang anak, pria itu pun mengembalikannya pada sang ibu. Pria itu pun bingung. Mengapa wanita yang kurus dan terlihat lemah bisa menggendong anaknya yang berat itu berjam-jam?

Wanita itu bukannya tidak punya rasa lelah, tetapi dia memang tidak mau merasa lelah. Bukannya tidak ada beban, tetapi dia memang merasa tidak ada beban ketika menggendong anaknya. Di mana ada cinta, maka dalam mengemban tugas pun tidak akan dirasakan beban yang berat. Kasih itu penting. Karena mencintai Tuhan, Saudara menjadi kuat. Karena mencintai Tuhan, Saudara akan menjadi pendidik yang baik.

Download Audio

Diambil dan disunting dari:

Judul Artikel:Kristus Pengarah Pendidikan
Penulis Artikel:Pdt. Dr. Stephen Tong
Judul Buku:Seni Membentuk Karakter Kristen
Pengarang:Dr. Mary Setiawani dan Pdt. Dr. Stephen Tong
Halaman:77 -- 78

Kategori Bahan PEPAK: Guru - Pendidik

Sumber
Judul Artikel: 
Kristus Pengarah Pendidikan
Judul Buku: 
Seni Membentuk Karakter Kristen
Pengarang: 
Dr. Mary Setiawani dan Pdt. Dr. Stephen Tong
Halaman: 
77 -- 78

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar