Sebuah Ruangan untuk Seorang Sahabat


Jenis Bahan PEPAK: Bahan Mengajar

TUJUAN

Menimbulkan suatu keinginan untuk menyatakan kasih kita terhadap Allah dengan bersikap baik terhadap teman-teman dan tamu-tamu kita.

AYAT HAFALAN

"Marilah kita saling mengasihi." (1Yohanes 4:7)

PERSIAPAN GURU

Pembacaan Alkitab:
2 Raja-raja 4:8-11.

Meskipun kerohanian bangsa Israel sangat merosot dan banyak yang telah meninggalkan Allah, Nabi Elisa masih menemukan beberapa sahabat yang setia mengikutinya ke mana pun ia pergi. Sekarang pun keadaannya sama. Allah masih memiliki para pekerja-Nya yang setia di sana-sini.

WAKTU MENGAJAR

Ibadah:

Menyanyi:
Tentang kasih Allah dan mengasihi satu sama lain.

Doa:
"Allah Bapa kami yang di surga, kami bersyukur atas teman-teman kami. Tolonglah kami agar dapat bermain bersama mereka dan bersikap ramah terhadap mereka yang berkunjung ke rumah kami. Tolonglah kami juga untuk bersikap ramah terhadap teman-teman yang belum kami kenal. Dalam nama Yesus. Amin."

Hari Ulang Tahun:
Jika Anda tahu ada seorang anak yang tidak hadir di Sekolah Minggu pada hari ulang tahunnya, Anda sebaiknya mengunjungi rumahnya dan minta supaya ia datang ke Sekolah Minggu pada hari Minggu berikutnya agar Anda bersama para murid dapat menyanyi untuknya.

CERITA ALKITAB

SEBUAH RUANGAN UNTUK SEORANG SAHABAT

Di suatu negeri yang jauh sekali pernah hidup seorang wanita yang kaya dan baik hati bersama suaminya. Mereka tinggal di pinggir jalan raya di sebuah rumah berwarna putih yang indah dengan atapnya yang rata. Suatu hari ketika wanita itu sedang duduk di rumahnya sambil melihat ke luar jendela, ia melihat Elisa sedang berjalan di jalan yang berdebu. Ia tahu bahwa Elisa adalah seorang nabi yang pergi dari satu tempat ke tempat lain untuk menceritakan kepada orang banyak bahwa Allah mengasihi mereka.

Dengan segera wanita itu berlari ke pintu sambil berseru, "Pak! Mampirlah ke rumah kami dan beristirahatlah sebentar. Bapak pasti lelah dan kepanasan. Saya akan mengambilkan air segar supaya Bapak dapat mencuci kaki. Saya akan menyediakan makanan yang enak!"

"Terima kasih," kata Elisa. "Ibu sangat baik."

"Saya tahu bahwa Bapak adalah salah seorang hamba Allah," kata wanita itu. "Saya senang sekali bila Bapak mau mampir di rumah setiap kali melewati jalan ini."

Mulai saat itu Elisa dan pelayannya selalu mampir di rumah wanita itu untuk beristirahat. Pada suatu hari wanita yang baik hati itu memikirkan tentang sesuatu pemberian yang akan mengejutkan Elisa. Ia berkata kepada suaminya, "Marilah kita membuat sebuah ruangan yang kecil di loteng rumah kita untuk sahabat kita yang baik, yaitu Elisa. Kalau nanti ia datang ke kota kita, ia dapat beristirahat di ruangan itu dan berdoa."

Keesokan harinya beberapa tukang datang ke rumah wanita yang kaya itu. "Tok! tok! tok!" terdengar suara palu. "Grek! grek! grek!" terdengar suara gergaji sementara tukang-tukang membuat ruangan yang kecil itu di loteng rumah. Setelah ruangan itu selesai, wanita itu berkata, "Saya akan menempatkan sebuah tempat tidur, sebuah meja, dan kursi di ruangan ini untuk Elisa."

"Ya," kata suaminya, "dan kita akan menaruh sebuah pelita di atas meja untuk memberi penerangan untuk ruangannya."

Beberapa hari kemudian wanita itu melihat Elisa dan pelayannya berjalan menuju rumahnya. Ia berlari menemui mereka sambil berkata, "Mari! Ikutilah saya! Saya akan memperlihatkan sesuatu untuk Bapak." (Guru berjalan mengitari kelas menimbulkan suara langkah orang yang sedang berjalan.) Ia menghantar mereka ke loteng. "Inilah ruangan untuk Bapak. Bapak boleh datang ke sini dan beristirahat apabila Bapak ada di kota kami."

Elisa sangat terkejut dan bahagia mendengar bahwa ruangan yang kecil itu dibuat untuknya. "Terima kasih banyak," kata Elisa kepada wanita itu. "Ibu seorang sahabat yang baik sekali."

Sering apabila Elisa merasa kepanasan dan lelah, ia akan segera pergi ke ruangan kecil, di loteng. Di sana, dengan angin sejuk yang berhembus melalui jendela, Elisa dapat beristirahat dan berkata, "Saya bersyukur kepada Allah atas sahabat-sahabat baik yang telah menunjukkan kasih mereka dengan menyediakan ruangan ini."

Kita juga sering mendapat tamu di rumah. Kita berkenan kepada Allah Bapa kita yang di surga bila kita menyediakan kebutuhan-kebutuhan mereka.

Ulangan dan Percakapan:

Bacakan Ayat hafalan dari Alkitab, "Marilah kita saling mengasihi" (1 Yohanes 4:7). Setelah setiap anak menyebutkan Ayat Hafalan itu, pimpinlah di dalam doa:
"Allah Bapa kami yang di surga, tolonglah kami agar selalu berbuat baik kepada orang lain. Tolonglah kami untuk menjadi seperti wanita yang telah menolong Elisa. Dalam nama Yesus. Amin."

Saran-saran untuk Kegiatan:

  1. Tanyakan kepada anak-anak apa yang akan mereka lakukan bila seseorang seperti Elisa datang ke rumah mereka. Apakah yang akan kamu taruh di dalam ruangannya? (Mungkin anak-anak akan menjawab: sebuah kendi air minum, sebuah Alkitab, sebuah gambar dinding, dan lain-lain.)
  2. Berperanlah seolah-olah mereka sedang mempersiapkan diri untuk menerima tamu. (Ada yang menyapu rumah, ada yang mengisi tempat air minum, dan sebagainya.)

Kategori Bahan PEPAK: Pengajaran - Doktrin

Sumber
Judul Buku: 
Cerita Alkitab yang Suka Kudengarkan: Seri Cerita Alkitab untuk Anak-anak
Pengarang: 
Grace Suwanti Tjahya dan Ridwan Sutedja
Halaman: 
35 - 37
Penerbit: 
Kalam Hidup
Kota: 
Bandung

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar