Memenangkan Murid


Jenis Bahan PEPAK: Artikel

MEMIMPIN MURID KEPADA KEPUTUSAN UNTUK MENERIMA KRISTUS

Satu kutipan dari Alkitab yang paling umum mengenai pendidikan Kristen untuk anak terdapat dalam Kitab Amsal, "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang daripada jalan itu" (Amsal 22:6). Seringkali guru salah menafsirkan arti dari ayat ini. Mereka hanya memberikan pengetahuan Alkitab ke dalam pikiran anak-anak tanpa menghiraukan pengertian atau penerapan Firman Tuhan itu dalam kehidupan sehari- hari. Sikap mereka diungkapkan dalam pemikiran berikut: "Tidak begitu penting apakah kamu mengerti hal ini atau tidak selama kamu menghafalnya. Kelak setelah kamu dewasa, Tuhan akan mengingatkan kamu akan Firman-Nya dan kamu akan mencapai tujuanmu."

Kata mendidik berarti "memimpin atau membimbing pembentukan kebiasaan-kebiasaan yang menuju kepada kecakapan". Pada jalan yang harus ditempuhnya, mempunyai arti yang lebih luas daripada sekedar memberikan pengetahuan teologi sebanyak-banyaknya ke dalam hati murid-murid yang belum bersedia menerima satu pengharapan bahwa kelak pada akhir perjalanan hidupnya, murid akan tiba pada tujuan yang benar. Hal ini berarti membimbing dan melatih kehidupan itu di bawah pemeliharaan Roh Allah, sehingga langkah demi langkah, ia dipimpin kepada saat di mana ia menerima Dia yang adalah "jalan dan kebenaran dan hidup" (Yohanes 14:6). Walaupun demikian, pendidikan tidak berhenti sampai di sini. Perjalanan itu baru dimulai dan pendidikan harus dilanjutkan dengan membimbing murid-murid kepada kepenuhan di dalam Kristus.

Mungkin Anda diminta mengajar kelas Asuhan. Mungkin Anda akan merasa sama seperti seorang guru yang berkata kepada kepala sekolahnya bahwa ia lebih suka mengajar anak-anak yang lebih besar, "supaya dapat memimpin mereka kepada Kristus". Jikalau Anda diberi kesempatan mengajar pada kelas Asuhan, terimalah hal itu sebagai satu kesempatan yang terbaik untuk memberitakan Injil di gereja Anda. Para ahli ilmu jiwa yang terkenal mengatakan bahwa umur satu sampai dua tahun dalam kehidupan seorang anak merupakan masa-masa terpenting. Kepribadian menuju kedewasaan sebagian besar dikembangkan pada usia tersebut. Alfred Adler, seorang ahli ilmu jiwa dari Austria, mengatakan bahwa "seorang anak telah dibentuk dan ditetapkan pola kelakuannya pada akhir umur tiga tahun". Apakah Anda setuju atau tidak dengan pernyataan ini, yang jelas ialah bahwa kalau Anda terlambat untuk mulai membimbing mereka, akibatnya mungkin sangat tragis. "Antara kelahiran alami dan kelahiran rohani tidak boleh ada sedikit pun waktu yang disia-siakan."

Bukan persoalan, apakah Anda mengajar kelas Asuhan atau kelas Dewasa, Anda tetap memiliki murid yang masih berada pada tahap awal dari perjalanan itu. Hanya Tuhan yang mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk memimpin mereka sampai pada suatu keputusan. Supaya Anda mempergunakan waktu sebaik-baiknya, ujilah diri sendiri dengan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

1. Apakah hidup Anda menyatakan kasih Allah?
Henry Drummond pernah berkata kepada calon-calon pekabar Injil, "Anda tidak dapat memperlihatkan apa pun yang lebih besar bagi dunia yang jahat ini, selain daripada kesan dan gambaran tentang kasih Allah pada karakter Anda sendiri. Ini adalah bahasa yang universal. Untuk mempelajari bahasa Cina atau India, Anda membutuhkan waktu beberapa tahun. Tetapi, bahasa kasih dapat dimengerti oleh semua orang tanpa disadari. Sebagai seorang Kristen, Anda adalah pekabar Injil dan Anda tidak dapat menambahkan hal-hal yang lebih besar kepada para murid selain daripada kasih Allah.

2. Apakah kehidupan Anda mencerminkan hidup Kristus?
Jikalau murid-murid mau mengikuti kehidupan Kristen, maka hidup Kekristenan Anda harus memancarkan Kristus. Para pemuda tertarik kepada hal-hal yang terbukti kebenarannya. Jikalau kehidupan Anda tidak sungguh-sungguh beribadah, bagaimana mungkin Anda mengharapkan dapat melatih seorang anak untuk mengambil jalan yang harus ditempuhnya ? Jikalau Anda "hidup dan berada" di dalam Kristus, hal ini menjadi bukti bagi para murid dan Anda untuk lebih mudah memimpin mereka kepada Tuhan. Sebab itu, buktikanlah kepada para murid bahwa jalan yang Anda jalani itu benar-benar baik dan berguna.

3. Apakah Anda sungguh-sungguh tulus?
Para pemuda sangat cepat mengetahui kemunafikan dan ketidaktulusan. Kehidupan dan tutur kata Anda harus menunjukkan ketulusan hati. Tetapi, mungkin Anda berkata : "Saya ingin mengetahui bagaimana caranya memimpin mereka kepada Kristus." Bilamana Anda mendapat kasih sayang para murid dan jika hidup Anda bersemangat dan berkemenangan, maka Anda telah melakukan bagian yang penting dari pekerjaan pemberitaan Injil. Anda telah memimpin mereka kepada keputusan untuk mengikut Kristus.

MEMBIMBING MURID UNTUK MEMBUAT KEPUTUSAN

Gereja Kristen telah membuat kesalahan dalam tugasnya memimpin anak- anak kepada Kristus dan hal ini disebabkan oleh dua paham pemikiran yang ekstrim dalam persoalan mengenai bagaimana seharusnya melakukan tugas tersebut.

Ada yang berkata bahwa pada umumnya, hanya sedikit saja anak-anak yang benar-benar diselamatkan dan bahwa pada usia dua belas tahun seharusnya menjadi masa dimana penginjilan dapat dimulai. Kalau pendapat ini benar, maka golongan Kristen mungkin telah menyangkal pelayanan Jonathan Edwards yang telah diselamatkan pada umur delapan tahun, Richard Baxter yang mengenal Kristus pada umur enam tahun, dan Count Zinzendorf yang telah mengambil keputusan untuk percaya pada umur empat tahun.

Paham yang lain merupakan kebalikannya. Dalam usaha mereka untuk mengumpulkan anak-anak, ada satu bahaya dimana anak-anak hanya mengikut saja tanpa menerima Kristus. Walaupun ada banyak kebangunan rohani secara besar-besaran dan banyak orang mau menerima Kristus, namun, bahaya tersebut terulang lagi. Metode ini telah digambarkan secara jelas oleh Amy Carmichael, direktur dari Dohnavur Children's Home di India Selatan dan ia juga seorang yang mengasihi Kristus dan anak-anak. Ia berkata, "Tidak ada satu kesalahan yang lebih besar daripada terburu-buru memaksa anak-anak supaya mengambil keputusan."

Pekerjaan yang berbahaya dari "memaksa jiwa-jiwa" ini dapat di gambarkan dengan singkat, sebagai berikut: Seorang guru bertanya kepada seorang murid, "Jika kamu mati nanti, maukah kamu masuk surga?" Siapa yang tidak ingin masuk surga? Jawaban yang sama akan diperolehnya bilamana ia berkata kepada seorang anak, "Apakah kamu mau sepotong kue?" Kemudian ia menerangkan tentang jalan keselamatan dan mendesak anak itu untuk menerima Kristus sebagai Juruselamatnya. Pekerjaan semacam ini tidak memakan waktu lebih dari lima menit. Mungkin guru itu belum pernah melihat anak itu sebelumnya dan ia tidak akan pernah berjumpa lagi dengannya. Apakah ia sungguh-sungguh sudah dilahirkan kembali -- ya, dalam lima menit saja, -- tetapi, kemungkinan besar ia adalah anak yang "jiwanya didesak".

Tidak mungkin seseorang dilahirkan kembali, kecuali oleh Roh Tuhan sendiri. Kenyataannya memang benar, kelahiran secara rohani dapat terjadi, baik bagi anak-anak maupun bagi orang dewasa. Jikalau ia tidak dilahirkan kembali, keputusan yang terburu-buru itu sia-sia belaka.

Apakah ada jalan keluarnya? Kapan seorang anak cukup umur untuk diselamatkan?

Pendapat yang menyatakan bahwa seorang anak belum siap untuk diselamatkan sebelum berumur dua belas tahun berarti bahwa pada umur itu seorang anak dapat mulai dituntut untuk bertanggung jawab, tetapi sedikit sekali dasar dalam Alkitab untuk mendukung teori semacam itu. Manusia dilahirkan dalam dosa dan pada usia di mana seorang anak mulai memiliki rasa tanggung jawab berbeda bagi setiap orang. Seorang anak sudah cukup umur untuk diselamatkan bilamana ia mengetahui kebutuhannya akan keselamatan.

Tetapi Anda berkata, "Bukankah setiap orang selalu siap untuk diselamatkan?"

Sebelum kita menjawab pertanyaan ini, baiklah kita menyelidiki terlebih dahulu istilah "dilahirkan kembali" itu. Orang-orang dilahirkan kembali dari Allah (Yohanes 1:13). Allah melakukan pekerjaan supernatural ini melalui Roh Kudus (Yohanes 3:5,6; Titus 3:5). A.J. Gordon berkata bahwa: "Dilahirkan kembali merupakan hubungan dari Allah dengan manusia melalui pekerjaan Roh Kudus melalui Firman Allah." Sudah jelas bahwa banyak orang diselamatkan tanpa mengerti prosesnya, tetapi bukan tanpa kesediaan hati.

Walaupun diperanakkan juga merupakan pekerjaan supernatural dari Roh Kudus dalam diri manusia, namun Ia juga memakai Firman Allah (Yakobus 1:18; 1Petrus 1:23-25; dan Efesus 6:17). Di sini, saatnya guru harus memberikan tenaganya. Jikalau Anda ingin melihat murid- murid Anda diselamatkan, beritakanlah kebenaran Firman Tuhan dan berdoalah supaya Roh Kudus memakai Firman Tuhan untuk mempersiapkan hati orang tersebut untuk mengalami kelahiran baru. Hal ini dapat terjadi, sekali pun pada anak-anak yang baru berumur empat tahun.

Kategori Bahan PEPAK: Penginjilan Anak - Misi Anak

Sumber
Judul Buku: 
Pola Mengajar Sekolah Minggu
Pengarang: 
Mavis L. Anderson
Halaman: 
89 - 92
Penerbit: 
Yayasan Kalam Hidup
Kota: 
Bandung
Tahun: 
1993

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar