Alat Mengajar untuk Pengungkapan


Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Kita bisa membedakan adanya 2 jenis alat mengajar: alat yang bertujuan untuk mengesankan dan alat yang bertujuan untuk pengungkapan. Alat mengajar yang bertujuan untuk memberi kesan memiliki hubungan dengan proses mengajar. Alat-alat tersebut meliputi segala sesuatu yang dilakukan guru untuk mendorong aktivitas mental murid. Sementara, alat mengajar untuk pengungkapan meliputi proses belajar sekaligus meminta murid untuk mengungkapkan kembali pelajaran yang dipelajarinya, yaitu memikirkan pelajaran tersebut dengan semua tahap dan penerapannya sehingga dia dapat menyatakan pelajaran itu dalam bahasa dan kelakuannya sendiri. Penggunaan aktivitas-aktivitas pengungkapan itu sangat penting dalam hal belajar. Dengan perantaraan aktivitas-aktivitas pengungkapan itu, kita dapat menilai apakah pelajar benar-benar telah belajar. Perkataan Kristus, "Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka," (Matius 7:16) dapat ditafsirkan untuk mencakup aktivitas murid pada waktu mereka diberi kesempatan untuk mengungkapkan pikirannya.

Agar efektif, guru harus menyediakan aktivitas pengungkapan yang meliputi pemikiran yang saksama, pertimbangan, analisa, evaluasi, dan ringkasan. Keterlibatan pikiran, hati, dan kemauan secara aktif ini akan mendorong para pelajar untuk menjadi "pelaku firman" (Yakobus 1:22).

Aktivitas pengungkapan termasuk dalam cara mengajar yang baik. Aktivitas itu efektif karena menambah kepribadian dan keterampilan pengajar, serta membantu pelajar dalam belajar.

PENTINGNYA

Alat mengajar yang mengesankan akan membantu untuk mencapai dan merangsang pikiran pelajar, tetapi tidak selalu mendapat tanggapan. Alat-alat pengungkapan diperlukan dan penting karena memperdalam kesan, mempergunakan tenaga, dan mencapai pribadi orang.

Memperdalam Kesan

Seorang anak sering kali lupa akan apa yang didengarnya; dia memang bisa melupakan apa yang dilihatnya, tetapi tidak dengan cepat melupakan apa yang dilihatnya. Belajar adalah proses mendengarkan, melihat, serta melakukan. Pada waktu seorang pelajar mengungkapkan pikirannya sendiri, dia memperkuat kesan dalam pikirannya dan mempelajari kebenaran itu melalui saluran indera yang berbeda--tidak saja melalui penglihatan dan pendengaran, tetapi sekarang melalui aktivitas. Proses belajar dimulai dan berlangsung lewat apa yang dilakukan si pelajar. Anak yang mendapat pelajaran piano mendapat kesan-kesan tertentu saat guru memainkan suatu lagu, tetapi dia tidak mulai belajar memainkan piano itu sebelum dia sendiri berlatih untuk memainkannya.

Mempergunakan Tenaga

Pemecahan yang baik untuk masalah disiplin ialah dengan selalu memberi tugas kepada murid yang giat. Tenaga yang tak ada batasnya dan kegiatannya yang tidak henti-hentinya itu perlu dipergunakan. Seorang guru perlu memimpinnya, tetapi jangan mencoba untuk menekannya. Aktivitas pengungkapan yang terarah akan mempergunakan tenaga sembari membantu pencapaian tujuan-tujuan pendidikan yang amat baik.

Mencapai Pribadi Orang

Untuk mencapai pribadi orang, alat-alat pengungkapan itu tidak hanya memberikan tugas bagi murid-murid yang tidak bisa tenang. Aktivitas itu harus mempunyai nilai positif untuk membentuk kehidupannya. Seorang guru belum mencapai pribadi pelajar itu sebelum pelajar mau mengambil pengetahuan itu untuk dirinya sendiri dan menerapkannya. Tujuan hal ini ialah guna mengembangkan watak dan kehidupan Kristen. Guru itu sendiri harus menjadi alat peraga yang terbaik. Murid-murid akan melihat cita-cita yang bisa mereka capai dalam kehidupan guru tersebut. Tanpa disadari, mereka akan meniru teladan gurunya dan kemudian menyatakan sifat yang sama.

BUKU PEDOMAN MURID

Buku pedoman murid adalah alat pengungkapan yang penting. Buku itu menggambarkan dan menetapkan tanggapan murid terhadap pengajaran. Buku pedoman itu hanyalah sebuah alat untuk mencapai tujuan dan bukannya tujuan itu sendiri. Hanya saja, guru yang sangat mementingkan kebersihan dan kerapian buku-buku pedoman murid- muridnya akan menggagalkan tujuan utama tersebut.

Dengan anak-anak yang lebih tua, sebaiknya buku pedoman murid itu dipelajari dan dikerjakan di rumah. Atas dasar pekerjaan mereka ini, guru dapat membangun struktur pendidikan yang unggul. Seorang guru yang baik akan meminta kerja sama keluarga si pelajar. Karena tanpa kerja sama itu, pelajar hanya membuat sedikit persiapan saja atau malah tidak sama sekali.

Dalam keadaan-keadaan tertentu, sebagian dari jam pelajaran dapat dipergunakan untuk pelajaran yang diawasi. Tugas tertulis yang ada dalam buku pedoman dapat dikerjakan pada saat seperti ini. Banyak guru yang telah memakai metode ini dengan hasil yang baik. Mereka mematuhi prinsip pendidikan, yaitu mengajar adalah untuk mendapat tanggapan.

Untuk anak-anak di atas usia taman kanak-kanak, setiap pedoman murid harus meliputi hal-hal yang dijabarkan berikut.

Tugas Menulis

Mungkin ada tempat kosong yang harus diisi atau kalimat yang harus disempurnakan. Tambahan tugas penulisan yang kreatif akan menolong pelajar untuk menuliskan pengetahuannya dan menyediakan tanggapan pribadi terhadap pengajaran.

Tugas Mencari

Pelajar yang diminta untuk mencari suatu jawaban di dalam Alkitab mungkin sekali akan mengingat keterangan yang diperolehnya itu. Aktivitasnya akan meninggalkan kesan pada pribadinya sekaligus mengembangkan inisiatifnya untuk menemukan kebenaran.

Tugas Menggambar

Pelajaran itu akan lebih tertanam apabila murid menggambar sebuah peta, tabel, grafik, atau gambar. Gambaran ini tidak perlu betul atau sempurna sekali.

Peta Palestina mungkin menunjukkan perbatasan, yaitu Laut Tengah, Danau Galilea, Sungai Yordan, dan Laut Mati. Para pelajar itu dapat menunjukkan serta menuliskan nama beberapa kota penting. Inilah faktor-faktor ilmu bumi yang mendasar bagi pelajaran tentang kehidupan Kristus. Lain-lain hal dapat ditambahkan sementara cerita itu berlangsung.

Tugas Menerapkan

Pencarian akan pengetahuan dan pengertian telah mencapai sasarannya ketika murid sanggup mengalihkan ide-ide baru tersebut menjadi pengalaman dalam kehidupannya sendiri.

PEKERJAAN TANGAN

Bertahun-tahun yang lalu, Marion Lawrence berkata, "Seorang anak mengingat 10% dari apa yang didengarnya, 50% dari apa yang dilihatnya, 70% dari apa yang dikatakannya, dan 90% dari apa yang dilakukannya." Apa yang ditemukan, dituliskan, digambar, dan dibuat oleh pelajar akan meninggalkan kesan yang tak terhapuskan dalam pikirannya. Tetapi kemungkinannya, dia akan lebih mengingat apa yang dibuatnya.

Waktu mengajar terlampau singkat untuk melakukan banyak pekerjaan tangan. Namun demikian, pengajaran melalui pekerjaan tangan jangan sekadar berupa pekerjaan yang menyibukkan, tapi kegiatan dimana murid-murid tidak akan membuang-buang waktunya jika pekerjaan itu dihubungkan dengan pengajaran. Pekerjaan tangan dapat juga dilakukan pada saat-saat sebelum pelajaran.

Bahan

Banyak bahan yang tidak mahal yang bisa didapat untuk pekerjaan tangan. Seperti kertas, karton, plastik, gips. Sebuah desa zaman Alkitab dapat dibangun dari kertas, kain, dan kayu.

Proyek

Seorang guru yang panjang akal akan memakai proyek-proyek yang berkaitan dengan sebuah pelajaran atau dengan serangkaian pelajaran. Murid-murid akan belajar lebih banyak dengan membangun sebuah model Kemah Sembahyang daripada berulang kali membaca uraian yang terdapat dalam kitab Keluaran. Membuat sebuah peta timbul dari Palestina akan mengajar lebih banyak tentang gunung-gunung dan lembah-lembah daripada hanya membaca mengenainya, atau dengan pengajaran khusus dalam ilmu bumi Alkitab.

PERJALANAN PENINJAUAN

Salah satu faktor yang menakjubkan dari pengajaran Yesus ialah bahwa sedikit saja hal-hal yang terjadi di dalam ruang kelas. Pelajaran- Nya diambil dari dunia di sekeliling-Nya--ladang-ladang, burung- burung, bunga-bunga. Dengan pelajaran peninjauan, seorang guru yang giat dapat menyediakan pengalaman-pengalaman baru bagi murid- muridnya.

Sebuah perjalanan dapat bersifat mengesankan sekaligus mengungkapkan sesuatu juga. Mengunjungi kebun binatang, sebuah taman, atau tempat pertanian akan memberikan banyak kesempatan untuk mengajarkan kebesaran penciptaan Allah dan pemeliharaan-Nya yang penuh kasih. Keikutsertaan murid dalam merencanakan dan mengevaluasi juga akan menambah pengalaman belajar mereka.

Perencanaan awal yang matang sangat diperlukan bagi perjalanan peninjauan. Perundingan dengan pimpinan gereja, pilihan tempat tujuan, izin orang tua, persiapan perjalanan, dan pembahasan yang saksama mengenai tujuan pengalaman itu, semuanya sangat penting. Murid-murid dapat dilibatkan dalam semua tingkatan dan kegiatan belajar akan lebih menyenangkan dan lebih diingat murid.

Semua alat pengungkapan pengajaran ini akan menguatkan kehidupan rohaniah pelajar. Guru menggunakan aktivitas di kelas untuk memberikan kesan yang hidup, tetap, penting, dan menarik. Aktivitas pengungkapan pelajaran yang saling berkaitan akan mengembangkan sifat dan kehidupan Kristen.

Kategori Bahan PEPAK: Metode dan Cara Mengajar

Sumber
Judul Buku: 
Teknik Mengajar
Pengarang: 
Clarence H. Benson
Halaman: 
48--52
Bab: 
Alat-Alat Mengajar
Penerbit: 
Gandum Mas
Kota: 
Malang
Tahun: 
1980

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar