Makna Kematian Kristus


Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Pembacaan Alkitab: 1 Korintus 1:18-31.

Di dalam Pengakuan Iman Rasuli dipakai tiga perkataan untuk menekankan, bahwa Yesus Kristus benar-benar telah mati pada kayu salib di bukit Golgota, "Ia disalibkan, mati dan dikuburkan".

Kematian manusia menjadi hukuman Allah tas dosa (Roma 6:22). Yesus telah datang menyamakan diri-Nya dengan kita manusia yang berdosa. Ia tidak mati karena dosa sendiri. Justru sebab itu Ia dapat menanggung hukuman Allah sebagai pengganti kita. Ia berdiri di tempat kita, sehingga Ia menjadi terdakwa di hadapan kursi pengadilan Allah. Maka Dialah yang ditimpa oleh hukuman itu, agar kita ini dibebaskan dari padanya (2 Korintus 5:18-21).

Manusia, yang tidak memenuhi Hukum Allah, ditimpa oleh kutuk yang membinasakan (Ulangan 27:26). Manusia Yesus sungguh sudah memenuhi segala tuntutan Allah. Tetapi selaku pengganti kita, Ia mengalami kematian yang terkutuk, supaya kita dilepaskan dari kutuk itu (Galatia 3:10-13).

Demikianlah Yesus mengorbankan diri-Nya. Sepatutnya kita sendiri dihukum mati. Tetapi datanglah Penebus yang memberikan hidup-Nya sebagai "tebusan" (Markus 10:45; Keluaran 21:28-30). Karena "darah Kristus" (= kematian-Nya) maka kita, yang dihukum mati, diberi pengampunan, sehingga kita beroleh hidup (Roma 5:9-10).

Memang, bagi pikiran dan perasaan manusia Berita Salib itu merupakan "batu sandungan", (1 Korintus 1:23). Masakan Anak Allah disalibkan, sedangkan orang yang sungguh bersalah dibebaskan dan dibenarkan! Bukankah Injil itu suatu berita yang bodoh, yang berlawanan dengan akal yang waras? (1 Korintus 1:18, 23). Tetapi andaikata Allah menjalankan hukum menurut "akal yang waras" itu ... celakalah kita! Maka "Injil Salib" sungguh adalah Injil, artinya kabar yang baik!

Injil itu membuat kita rendah hati: bukalah karena jasa kita sendiri, melainkan semata-mata karena jasa kita sendiri, melainkan semata-mata karena anugerah Allah dan jasa Yesus Kristus kita diselamatkan (1 Korintus 1:30-31). Dalam percaya kepada Yesus Kristus, kita belajar mengaku: apa yang dianggap orang menjadi kebodohan Allah itu lebih bijaksana dari manusia (1 Korintus 1:25).

Injil Salib tersimpul dalam perkataan Yesus: "Sudah selesai" (Yohanes 19:30). Maksudnya, segala sesuatu sudah selesai, semua sudah beres! Oleh kematian Kristus tercapailah tujuan kedatangan-Nya di bumi. Perkara antara Allah dengan manusia sudah diselesaikan. Kesalahan kita sudah dibereskan. Perdamaian sudah diwujudkan.

Injil itu mengandung seruan: hendaklah kita menyerahkan diri kita ("manusia lama" itu) untuk "disalibkan" bersama Yesus Kristus, supaya oleh anugerah dan kuasa Allah bangkitlah kita bersama Dia menjadi "manusia baru".

Kategori Bahan PEPAK: Perayaan Hari Raya Kristen

Sumber
Judul Artikel: 
Salib di Golgota
Judul Buku: 
Intisari Iman Kristen
Pengarang: 
Dr. B.J. Boland
Halaman: 
41 - 42
Penerbit: 
PT BPK Gunung Mulia
Kota: 
Jakarta
Tahun: 
1993

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar