Pengaturan dan Administrasi Sekolah Minggu


Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Di kaki Gunung Sinai, Musa menghabiskan waktu untuk mendengarkan dan menyelesaikan pertikaian diantara orang-orang Israel. Akhirnya, ayah mertuanya datang kepadanya, "Sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu". Yitro memperingatkan; "takkan sanggup engkau melakukannya seorang diri saja" (Keluaran 18:18). Musa melakukan nasihat yang diberikan oleh orang yang lebih tua darinya, ia menunjuk orang-orang cakap dan mengangkat mereka untuk memimpin "seribu orang ... seratus orang ... limapuluh orang, dan ... sepuluh orang" (ayat 25). Masalah- masalah yang sederhana ditangani oleh orang-orang ini; hanya situasi-situasi yang paling sulit saja yang diselesaikan oleh Musa. Dalam waktu yang singkat, orang-orang Israel dapat diatur.

Rasul Paulus, dalam suratnya kepada gereja-gereja di Korintus dan Efesus, menggambarkan berbagai jenis karunia rohani dan pelayanan. Dia menulis surat kepada Timotius tentang empat kualifikasi bagi pemimpin, tuntunan untuk menangani kasus kebajikan, dan cara-cara penyembahan. Dia menyuruh Timotius untuk meneruskan semua yang telah ia pelajari kepada orang-orang yang nantinya akan menjadi guru. Paulus tahu bahwa dia akan segera dibawa ke Roma dan dia ingin meyakinkan bahwa orang-orang percaya sudah diatur.

Setiap orang Kristen secara tak langsung akan sepakat pada satu hal: tidak satu pun dari kita yang menginginkan gereja berorientasi pada pengaturan sehingga gereja kehilangan kualitas hubungannya. Namun, meskipun demikian, sebagai mempelai Kristus kita harus tetap rapi. Bagian administrasi harus memastikan bahwa gereja mereka berjalan sesuai dengan arahan Alkitab dan menerapkan teknik-teknik pengorganisasian.

Di antara berbagai program gereja, pelayanan anak biasanya melibatkan jumlah pekerja sukarela terbanyak. Semakin banyak orang yang terlibat dalam pelayanan ini, semakin banyak kebutuhan suatu divisi dan semakin jelas garis kekuasaan dan tanggung jawab.

BAGI DAN TAKLUKKAN

Anak-anak perlu dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan usia atau kelas sehingga mereka dapat belajar sesuai dengan tingkat kemampuan mereka. Proses belajar tersebut terjadi dalam konteks hubungan antar pribadi -- sehingga anak-anak harus dikelompokkan dengan orang dewasa berdasarkan rasio yang masuk akal. Jika jumlah anak-anak dalam setiap kelompok bertambah sehingga melebihi kapasitas, maka proses belajar akan menurun dan masalah-masalah disiplin mulai muncul. Tidak ada anak -- khususnya anak kecil -- yang harus dipaksa untuk berbuat nakal demi mendapatkan perhatian orang dewasa. Tidak ada orang dewasa yang begitu hebat dapat memberikan pengawasan yang cukup bagi semua anak.

Perekrut dan pelatih pelayan anak harus melaksanakan tugasnya sepanjang tahun. Kelas yang terlalu ramai dan tugas untuk melayani anak yang terlalu banyak seringkali memjadi penyebab seorang pekerja mengalami burnout (kelelahan). Pekerja harus direkrut sebelum suatu kebutuhan muncul, buatlah pembagian tugas secara jelas untuk memudahkan setiap bagian dapat berjalan dengan baik.

Perencanaan jangka panjang juga harus meliputi jadwal penggunaan fasilitas. Dengan demikian, ruang-ruang tambahan akan tersedia saat kelas-kelas telah berkembang melebihi kapasitasnya. Kurikulum anak- anak yang baik terdiri dari sistem pembelajaran aktif, sedangkan pelajar yang aktif membutuhkan ruangan sesuai dengan usia mereka (semakin muda anak tersebut semakin luas ruangan yang dibutuhkan).

DIVISI PEKERJA

Tidak ada seorang pun yang dapat mengemudikan kapal dan mendayung pada saat yang sama, jadi para pekerja dalam pelayanan anak harus diberi tanggung jawab dan kekuasaan atas setiap program tersebut. Pekerja yang memiliki talenta atau kemampuan khusus dengan pekerja lainnya dapat membentuk sebuah tim pengajar dengan mengkombinasikan kemampuan mereka dalam memberikan program yang lengkap. Mereka yang memiliki kemampuan administratif dapat melayani sebagai pemimpin bagian untuk membantu dan mengarahkan guru-guru kelas. Koordinator- koordinator divisi umur dapat mengatur pengelompokan bagian-bagian. Seorang kepala atau Ketua Pengajaran Kristen (KPK) dapat mengawasi kerja para koordinator. Pemimpin di tiap tingkat harus bertanggung jawab terhadap daerah pelayanan mereka sendiri dan diberi kuasa untuk membuat keputusan tertentu. Tanggung jawab khusus seperti sumber-sumber, keuangan, dan penyimpanan dapat diberikan kepada pekerja tambahan pada tim pendidikan Kristen.

Setiap orang yang sudah pernah menghadiri rapat komisi mengetahui bahwa semakin banyak anggota komisi itu semakin lama rapat tersebut berlangsung dan tidak mungkin semuanya akan diselesaikan. Dengan membagi pelayanan pendidikan ke dalam kelas, bagian dan tingkat bagian, rencana dan pelatihan dapat terjadi dalam dasar "lokal". Pertemuan-pertemuan tim administratif dapat melibatkan KPK, kepala, koordinator, dan pekerja inti.

Sering pula KPK mendengar teriakan, "Sebab itulah kami membayar Anda!" Tetapi orang-orang yang ahli dapat menjawab bahwa dia hanya melakukan apa yang Musa lakukan dan yang Paulus nasihatkan. Membagi tanggung jawab dan kekuasaan pelayanan dengan pekerja sukarela tidak hanya membantu mengatasi masalah pengaturan; ini juga membantu dalam membentuk pemimpin. Memberi tanggung jawab kepada seseorang tanpa mendampinginya (atau sebaliknya) dapat membuat pekerja frustasi dan hanya membuat pemimpin tersebut berputar-putar tanpa tujuan.

PEMIMPIN

Kata Yunani yang digunakan dalam Perjanjian Baru untuk administrator berarti "jurumudi". Demikian pula saat ini, seorang administrator mengawasi peristiwa-peristiwa penting, mengawasi karang-karang yang berbahaya dan mengarahkan kapal ke tujuannya.

Kru pada kapal kuno duduk di dayung dan bersandar pada kapal, percaya jurumudi bisa membawa mereka ke tujuan.

Saat ini, kepala dari pelayanan anak harus dapat menentukan arah bagi para pendayungnya supaya mereka melihat tanda pelabuhan yang jauh sehingga mereka akan terus mendayung -- karena dengan melihat tujuan, mereka dapat mempercepat dayungannya! Untuk dapat melakukan hal ini, pemimpin harus memimpin, mengatur, mengontrol, dan memastikan para pekerja membagikan visi pelayanan mereka. Tanpa visi ini -- atau "kepemilikan" -- para pekerja dapat dengan mudah kehilangan minat mereka.

KEPALA PELAYAN

Diagram organisasi biasanya dilihat dari atas ke bawah. Dengan kata lain, beban organisasi terletak pada pekerja yang berada di baris bawah!

Namun Alkitab memanggil para pemimpin untuk menjadi pelayan. Jadi, untuk melihat diagram tersebut dalam bentuk yang alkitabiah, baliklah diagram tersebut. Dengan cara seperti ini, Anda dapat melihat bagaimana setiap pemimpin mendukung pekerja "diatas"nya!

Berikut ini cara kerjanya: setiap guru melayani murid-muridnya dan sesama guru. Dengan demikian, setiap pemimpin bagian akan mendukung dan mendorong guru-guru yang ada di bawahnya. Setiap koordinator divisi melayani pemimpin departemen. Kepala atau KPK mengarahkan dan membantu para koordinator. Pemimpin ini juga bekerja sama dengan pemimpin program lainnya dalam pelayanan anak, untuk memastikan koordinasi dan menghindari usaha duplikasi. KPK bekerja sama dengan dewan pengurus dan staf pastoral untuk membangun pelayanan pendidikan sehingga pelayanan ini berjalan seiring dengan seluruh pelayanan gereja bagi tubuh Kristus. (t/Rat)

Kategori Bahan PEPAK: Pelayanan Sekolah Minggu

Sumber
Judul Artikel: 
Organization and Administration
Judul Buku: 
Handbook for Children`s Ministry
Pengarang: 
Dr. RObert J. Choun dan Dr. Michael S. Lawson
Halaman: 
240 - 243
Penerbit: 
Thomas Nelson Publishers
Kota: 
USA
Tahun: 
1993

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar