Jenis Bahan PEPAK: Artikel
Minat dan perhatian adalah ciri keadaan mental seorang pelajar yang sejati dan merupakan landasan yang penting dalam proses belajar. Karena itu, hukum murid dapat dirumuskan sebagai, "Seorang pelajar harus mengikuti apa yang sedang dipelajari dengan penuh minat." Hukum ini sepintas lalu kelihatannya sudah menjadi sesuatu yang lumrah diketahui semua orang. Namun, meskipun begitu sederhana hukum ini sesungguhnya cukup mendalam. Artinya, pelajaran benar-benar akan dimengerti apabila dipelajari dengan saksama.
Bagaimana kita bisa menarik minat dan perhatian anak? Ada banyak sumber yang bisa menimbulkan minat guna mendapatkan perhatian. Anak bayi, misalnya, cepat tertarik kepada seutas kain pita yang berwarna cemerlang. Orok akan berhenti menangis begitu melihat benda aneh digoyang-goyangkan di depan matanya. Gerakan tangan seorang penceramah, cahaya mukanya yang tersenyum dan penuh semangat, suaranya yang beralun tinggi rendah, sering kali lebih banyak menarik perhatian pendengarnya daripada isi pidatonya sendiri. Seorang guru tidak mungkin mempunyai kesempatan sebebas seorang ahli pidato untuk melakukan gerak-gerik tangan dan mengumandangkan suara yang mampu mencekam hadirinnya, tetapi dalam batas tertentu ia juga mempunyai peluang untuk memanfaatkan wajah serta suaranya atau tangannya. Keadaan yang kacau dalam kelas dapat diatasi dengan berhenti bicara secara mendadak sambil mengangkat tangan, sehingga murid-murid akan mulai mendengarkan dan memberi perhatian. Orang yang paling tidak peduli pun akan tertarik dan orang yang paling adaptis pun akan terbantu pada waktu diperlihatkan sebuah gambar atau bahan ilustrasi yang lain. Tetapi hendaknya diingat bahwa semua ini hanyalah cara-cara yang dapat dipergunakan bila diperlukan. Tugas Saudara senantiasa adalah utuk menyampaikan materi pelajaran semenarik mungkin, sehingga perhatian murid-murid akan mengikutinya. Ajarlah murid-murid untuk memusatkan pikiran.
Berikut ini beberapa peraturan yang amat penting sehubungan dengan hukum mengajar yang bersangkutan dengan murid.
- Jangan sekali-kali mulai memberi pelajaran sebelum mendapatkan perhatian seluruh kelas. Tiliklah sejenak wajah murid-murid itu untuk mengetahui apakah bukan hanya badan mereka, tetapi juga jiwa mereka sudah hadir.
- Berhentilah bicara pada waktu perhatian murid buyar atau hilang, tunggulah sampai perhatian mereka sudah pulih kembali sepenuhnya.
- Jangan kuras habis perhatian murid saudara. Berhentilah mengajar begitu terlihat gejala-gejala bahwa mereka lelah.
- Sesuaikan lamanya jam pelajaran dengan usia si pelajar: makin kecil anak itu, makin pendek pelajarannya.
- Bangkitkan perhatian murid, bila perlu dengan menggunakan berbagai variasi dalam menyampaikan pelajaran, tetapi usahakan supaya jangan ada hal-hal yang justru mengalihkan perhatian mereka dari pelajaran itu sendiri.
- Kobarkan dan pelihara minat murid yang sebesar mungkin akan mata pelajaran sehingga minat dan perhatian saling bereaksi.
- Sajikan aspek-aspek dari pelajaran dan gunakan lukisan yang cocok dengan usia dan pengetahuan murid itu.
- Bilamana mungkin, libatkan kepentingan pribadi murid-murid itu.
- Cerita-cerita, nyanyian, atau pokok pembicaraan yang digemari murid sering merupakan kunci untuk mendapatkan minat dan perhatian mereka. Cari tahu hal-hal ini dan manfaatkan.
- Waspadalah akan hal-hal yang dapat menyimpangkan perhatian, seperti bunyi yang aneh, baik di dalam maupun di luar kelas, dan kurangi hal-hal seperti itu seminimal mungkin.
- Sebelum masuk kelas, persiapkan pertanyaan-pertanyaan yang merangsang pikiran. Pastikanlah bahwa pertanyaan ini sesuai dengan usia dan pengetahuan murid-murid itu.
- Hendaknya penyajian itu benar-benar menarik, dengan menggunakan ilustrasi-ilustrasi dan cara lain yang pantas. Tetapi jangan sampai sarana-sarana itu sendiri terlalu menarik karena bahan- bahan tersebut hanya berupa sumber-sumber selingan.
- Tetapkan dan tunjukkan dalam diri sendiri perhatian yang sungguh-sungguh dan minat yang sejati terhadap mata pelajaran itu. Semangat sungguh-sungguh guru biasanya akan menular.
- Belajarlah bagaimana cara terbaik untuk memanfaatkan pandangan mata dan gerak-gerik tangan. Murid-murid saudara akan menanggapi pandangan yang bersungguh-sungguh dan tangan yang diangkat.
PELANGGARAN DAN KESALAHAN
Ada banyak pelanggaran terhadap Hukum Murid ini yang dapat dikatakan sebagai kesalahan paling berat yang dilakukan banyak guru.
- Guru langsung mulai mengajar sebelum mendapatkan perhatian pelajar-pelajar dan masih tetap meneruskan ketika perhatian mereka sudah buyar. Jika begitu, tidakkah lebih baik bila guru itu mengajar sebelum anak-anak duduk di kelas atau tetap meneruskan pelajaran sesudah mereka keluar ruangan.
- Murid-murid masih dipaksa mendengarkan pelajaran setelah kemampuannya memerhatikan sudah terkuras habis dan mereka terlalu lelah.
- Hanya sedikit atau sama sekali tidak ada usaha guru untuk mempelajari selera atau pengalaman para murid, atau untuk membangkitkan minat yang sungguh akan pokok pelajaran. Gurunya sendiri, yang juga kurang berminat terhadap tugasnya, lalu mencoba mencari jalan untuk menarik perhatian murid dengan hasil sia-sia. Hal ini akan membangkitkan rasa tak suka murid terhadap pelajaran.
- Tidak sedikit guru yang mematikan perhatian muridnya karena mereka tidak menggunakan cara-cara penyelidikan baru atau memberi pernyataan baru yang menarik untuk menggerakkan minat akan pelajaran. Mereka mengajar dengan nada yang begitu membosankan dan pekerjaan itu dilakukan sebagai rutinitas belaka. Dengan sendirinya murid-murid mereka akan segera meniru sikapnya.
Tak heran jika sekolah-sekolah yang melakukan cara di atas atau cara lain yang melanggar hukum mengajar kemudian menjadi kehilangan daya tarik dan hasilnya terbatas. Jika peraturan-peraturan di atas penting untuk sekolah umum -- di mana anak-anak diwajibkan belajar dan guru profesional mengajar dengan sepenuhnya dilindungi oleh undang-undang pendidikan --, apalagi bagi sekolah minggu di mana guru dan murid datang secara sukarela. Guru sekolah minggu yang ingin memperoleh hasil yang paling baik dalam pengajarannya harus sungguh-sungguh memikirkan dan menaati Hukum Murid ini. Ia harus menguasai seni memperoleh dan memelihara perhatian, serta membangkitkan minat yang sungguh-sungguh, dengan demikian ia akan bersukacita karena pekerjaannya berhasil baik.
Kategori Bahan PEPAK: Metode dan Cara Mengajar
- Login to post comments
- Printer-friendly version