Menjelaskan Roh Kudus kepada Anak

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Anak-anak hidup untuk bertanya dan kita hidup untuk menjawab pertanyaan mereka. Mengajarkan iman kepada anak-anak merupakan rangkaian panjang beberapa seri pertanyaan selama bertahun-tahun. Dimulai dengan "Di manakah Tuhan itu?" dan puncaknya pada tantangan yang sangat menarik seperti, "Jika Kristus benar-benar manusia dan benar-benar Tuhan, apakah itu artinya Dia memiliki roh seorang manusia sehingga baik roh Allah Putra maupun roh Yesus sekarang ada di surga?"

Satu pertanyaan lain, misalnya "Apakah Roh Kudus itu?" Bagaimana kita menjelaskan Roh Kudus dengan cara yang bisa membantu anak-anak untuk selalu ingat siapakah Roh Kudus itu? Bagaimana pula Roh Kudus bisa menolong mereka setiap hari? Cerita atau analogi apa yang bisa kita gunakan untuk menjelaskan bahwa Roh Kudus ada dalam diri seseorang melalui baptis atau cerita tentang Pentakosta?

Beberapa buku pegangan sekolah minggu menyarankan agar pertama-tama Anda memastikan anak memahami bahwa Tritunggal itu adalah suatu misteri. Bahkan orang yang sangat kudus, yang sangat dekat dengan Allah sekalipun, tidak memahaminya. Tritunggal adalah sesuatu yang tidak bisa kita pahami dengan pemikiran kita yang terbatas. Suatu misteri adalah sesuatu yang Allah ingin kita tahu dan percaya meskipun kita tidak bisa memahaminya. Jelaskan bahwa banyak orang telah menggunakan berbagai contoh untuk mencoba menggambarkan seperti apakah Tritunggal itu, tetapi tidak untuk menjelaskannya. Ada yang menggambarkannya dengan menggunakan sehelai daun "shamrock" (daun yang terdiri dari tiga helai daun kecil berbentuk oval, juga merupakan lambang negara Irlandia) yang memiliki tiga daun yang terpisah di satu daun yang lebih besar. Beberapa cara lain untuk menggambarkan Tritunggal adalah dengan menggunakan lilin atau sebutir apel.

  1. Tempatkan tiga lilin di meja. Nyalakan salah satu lilin. Dari lilin itu, nyalakan dua lilin lainnya. Fokuskan pada dua lilin yang dinyalakan dari satu lilin; bahwa ada tiga nyala api yang terpisah, tetapi semuanya sama antara yang satu dan yang lainnya. Kemudian satukan ketiga nyala api itu sehingga membentuk satu nyala api. Tetap masih ada tiga nyala api, tetapi ketiganya melebur menjadi satu nyala api.

  2. Bawalah sebutir apel. Dalam apel itu terdapat kulit, buah yang kita makan, dan inti dari apel itu. Inilah tiga perbedaan dan bagian yang berbeda dalam satu apel. Sebutir apel harus memiliki ketiga bagian itu, tidak ada apel yang tidak memiliki kulit, atau buah, atau biji. Demikian pula dengan arti Tritunggal, kita harus memiliki Allah Bapa, Allah Putra, dan Roh Kudus.

Saat Anda yakin bahwa anak Anda benar-benar memahami bahwa Tritunggal adalah suatu misteri yang bisa kita gambarkan, tetapi tidak benar-benar kita pahami dan bahwa setiap pribadi dalam Tritunggal itu merupakan pribadi yang terpisah, bahwa mereka "bekerja sama" -- seperti tiga nyala api yang melebur menjadi satu untuk menjadi satu nyala api -- Anda bisa melanjutkan menggambarkan Roh Kudus.

Allah Bapa adalah pencipta surga dan bumi. Firman-Nya adalah Allah Putra, Yesus. Kasih antara Allah Bapa dan Allah Putra adalah sangat sempurna dan sangat lengkap sehingga menjadi Pribadi lain yang sama dengan Bapa dan Putra. (Anak Anda mengasihi Anda dan Anda mengasihi anak Anda, tetapi kadang-kadang Anda dan anak Anda saling marah, atau kadang-kadang Anda melakukan hal-hal untuk kepentingan Anda sendiri, bukan untuk kepentingan bersama -- kasih Allah adalah lebih baik daripada hal tersebut, Ia tidak pernah marah, lelah, atau tidak sabar terhadap kita atau terhadap anak-Nya.)

Roh Kudus adalah kasih antara Allah Bapa dan Allah Putra. Kapan saja Allah memberi kita sesuatu yang berdasarkan kasih, kita menyebutnya karya Roh Kudus. Karena segala sesuatu yang telah Tuhan berikan kepada kita, diberikan dalam kasih. Roh Kudus pun selalu bekerja dalam hidup kita.

Karena Roh Kudus adalah kasih, Roh Kudus ada dalam diri kita sehingga memungkinkan kita untuk mengasihi Allah dan orang lain. Kasih Anda menolong anak Anda saat ia merasa putus asa dengan pekerjaan rumahnya atau saat ia bermasalah dengan teman-temannya. Begitu pula dengan kasih Allah, dalam pribadi Roh Kudus, akan membantunya bila ia ingat untuk memintanya melalui doa singkat.

Demikian pula seorang anak mengingat makan malam yang menyenangkan yang pernah diberikan oleh seseorang dengan kasih, seorang anak bisa mengingat Ekaristi dan mengerti bahwa kasih Allah ada bersamanya.

Tuhan seperti makanan. Makanan rasanya enak, tampilannya menarik, dan aromanya harum. Kita tidak akan mau makan makanan yang enak, tetapi aromanya tidak sedap atau tidak beraroma sama sekali. Demikian pula Allah, Allah bukanlah Allah tanpa tiga Pribadi itu.

Makanan juga berisi nutrisi, seperti protein, karbohidrat, dan vitamin. Seluruh nutrisi dalam makanan itu penting -- tanpa protein kita tidak bisa membentuk otot, tanpa karbohidrat kita tidak memiliki energi, dan tanpa vitamin kita tidak bisa sehat.

Allah Bapa adalah seperti protein -- Ia membantu kita bertumbuh dan menjadi kuat.

Allah Putra adalah seperti karbohidrat -- Ia memberi kita hidup dan kekuatan untuk membantu dan mengajar orang lain.

Allah Roh Kudus adalah seperti vitamin -- Ia menjaga kita supaya tetap sehat dan dapat melawan infeksi (godaan terhadap dosa).

Karena Roh Kudus adalah kasih Allah dan Roh Kudus selalu beserta kita, kita harus selalu mengingat kehadiran-Nya dan memanggil-Nya. Pemahaman yang kuat tentang Roh Kudus akan membantu membentuk kebiasaan ini. (t/Ratri)

Sumber:
Judul Artikel:Who is the Holy Spirit (John 13 and 16)
Penulis Artikel:Tidak dicantumkan
Judul Buku:Mission Arlington Metroplex
Situs:http://www.missionarlington.org/d/LOC-02-51-Jan20.pdf

Kategori Bahan PEPAK: Metode dan Cara Mengajar

Sumber
Judul Artikel: 
Who is the Holy Spirit (John 13 and 16)
Judul Buku: 
Mission Arlington Metroplex