Malaikat -- Dalam Liputan Reporter Tv


Jenis Bahan PEPAK: Bahan Mengajar

Pengantar Cerita Natal biasanya mulai kehilangan daya tariknya pada anak-anak usia tanggung karena mereka merasa sudah terlalu sering mendengarnya. Bahkan setiap tahun, itu-itu pula yang didapatnya, baik di sekolah minggu maupun di sekolah (terutama bila mereka bersekolah di sekolah Katolik/Kristen). Oleh sebab itu, agar dapat tetap "memikat" anak untuk sekali lagi belajar firman Tuhan tentang kisah Natal, penting bagi kita sebagai guru sekolah minggu untuk menyajikannya dalam bentuk yang bervariasi

Pengantar

Cerita Natal biasanya mulai kehilangan daya tariknya pada anak-anak usia tanggung karena mereka merasa sudah terlalu sering mendengarnya. Bahkan setiap tahun, itu-itu pula yang didapatnya, baik di sekolah minggu maupun di sekolah (terutama bila mereka bersekolah di sekolah Katolik/Kristen). Oleh sebab itu, agar dapat tetap "memikat" anak untuk sekali lagi belajar firman Tuhan tentang kisah Natal, penting bagi kita sebagai guru sekolah minggu untuk menyajikannya dalam bentuk yang bervariasi setiap tahunnya, atau mencoba menyajikannya dari sudut pandang yang berbeda dari seperti yang biasa didapat oleh anak.

Kali ini, saya mencoba menggunakan teknik "Liputan Reporter TV". Mulanya, anak-anak diminta untuk membaca perikop Lukas 2:8-20 tentang gembala-gembala yang diberitahu malaikat bahwa Juru Selamat telah lahir di Bethlehem. Setelah mereka selesai membaca, saya minta untuk menutup Alkitab dan mulai mengerjakan sebuah liputan, seperti layaknya seorang reporter meliput sebuah berita spektakuler. Naskah liputan mereka nantinya akan dibacakan di depan teman-teman yang lain. Mereka boleh mengerjakannya secara berkelompok, dengan maksimal 3 orang per kelompok (boleh juga bila ada yang ingin mengerjakannya sendirian).

Cara ini memaksa anak untuk MENGINGAT KEMBALI apa yang baru mereka baca, dan apa yang sebenarnya mereka mampu ingat dari cerita-cerita Natal tsb., khususnya yang terkait dengan perikop Lukas 2 tsb.. Menarik untuk diketahui, bahwa ternyata tidak terlalu banyak yang mereka sanggup ingat, mungkin karena selama ini mereka terbiasa "disuapi" dan bukannya "mengunyah sendiri" makanan mereka. Aktivitas menjadi reporter juga membuat suasana menjadi lebih hidup. Sesekali, saya berikan contoh kalimat seperti layaknya seorang reporter TV sedang bertugas menyampaikan berita, misalnya:

1. Selamat malam pemirsa. Baru saja kami menerima laporan yang mengagetkan dari sebuah kota kecil yang bernama Bethlehem. Dilaporkan bahwa para gembala menyaksikan kedatangan serombongan malaikat di tengah malam yang sunyi, yang bukan hanya mengagetkan mereka, namun juga domba-domba peliharaan mereka.

2. Selamat malam, dari Studio 7 kami melaporkan secara langsung peristiwa menghebohkan yang baru saja terjadi di Bethlehem. Sekelompok gembala mengaku telah berjumpa dengan para malaikat yang memberitahu mereka tentang kelahiran mesias. Saat ini para gembala sedang mencari kebenarannya dengan menuju ke Bethlehem, untuk mencari seorang bayi yang baru lahir, yang konon menurut informasi malaikat, bayi tsb. dibungkus dengan kain lampin dan terbaring di dalam palungan. Nantikan berita selengkapnya setelah pariwara berikut.

Setelah anak-anak menyelesaikan karangan mereka dan secara bergiliran membacakannya di depan, barulah saya mengulas beberapa hal dan melanjutkannya sedikit pada peristiwa bertemunya Simeon dan Hana dengan bayi Yesus saat dia dibawa ke Bait Allah untuk disunat pada hari ke-8.

--Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak--

Kategori Bahan PEPAK: Perayaan Hari Raya Kristen

Sumber

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar