Maria: Lemah Tapi Berhati Mulia


Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Ketika Maria bersedia menerima kehendak Tuhan, maka Maria harus siap menerima beberapa konsekuensi:

  1. Ia harus siap dituduh berzinah dan diceraikan oleh Yusuf, tunangannya, dan tindakan ini sempat dipikirkan dan diambil oleh Yusuf secara diam-diam.

  2. Ia harus siap menghadapi tantangan dari pihak keluarga.

  3. Ia harus siap menghadapi cemooh dari lingkungan yang ada di sekitarnya.

  4. Ia harus siap menghadapi tuntutan hukum Taurat. Ia harus dibawa keluar dari daerah tersebut dan dirajam dengan batu.

Dengan demikian, pada satu sisi Maria patut bersukacita sebab ia mengandung bayi Yesus yang adalah Juru Selamat dunia, namun dalam sisi yang lain, ia harus menghadapi pergumulan dan tantangan hidup. Tetapi respons yang Maria tunjukkan ketika berita Natal disampaikan kepadanya sungguh mulia. Ia memilih untuk menerima tanggung jawab itu. Keputusan Maria tidak bisa dilepaskan dari jaminan yang disampaikan Gabriel bahwa Allah akan selalu ada untuknya dalam mengemban tanggung jawab mengandung bayi Yesus. Hanya seseorang yang mengenal dan memercayai Allah yang berani berpegang pada janji Allah. Kepercayaan Maria kepada Allah dinyatakannya dalam kepatuhan dan ketaatan. Ia menyebut dirinya sebagai "hamba Tuhan". Maria sadar bahwa bersama Allah tidak ada yang mustahil. Inilah yang menjadi kekuatan bagi Maria untuk menerima kehendak Tuhan. Sehingga pada akhirnya semua pergumulan dan konsekuensi di atas, di dalam kedaulatan Tuhan, tidak dialami oleh Maria, sampai pada saat Yesus Kristus lahir.

Dalam hidup ini, banyak orang yang mengklaim dirinya sebagai orang percaya, namun tidak taat kepada pimpinan dan kehendak Tuhan. Mereka lebih melihat tantangan atau pergumulan yang akan dihadapi ketika menjalankan kehendak Tuhan ketimbang melihat Tuhan dan rencana-Nya yang besar, sehingga membuat mereka melarikan diri dari kehendak Tuhan. Namun seharusnya setiap kita harus percaya dan taat serta berani menerima tanggung jawab, apa pun konsekuensi yang harus dihadapi dalam menjalankan kehendak Tuhan. Sadarilah bahwa Allah kita jauh lebih besar dari pergumulan hidup kita.

Rencana keselamatan Allah bagi manusia berdosa disiapkan-Nya secara sempurna. Ia memilih orang-orang untuk mewujudkannya. Allah memilih Daud, dan kepadanya Allah berjanji bahwa keturunan dan takhtanya akan ada untuk selama-lamanya. Janji kepada Daud itu tergenapi di dalam diri Yesus. Allah juga memilih Maria untuk mengandung Bayi Yesus, Mesias yang dijanjikan datang ke dunia dalam rupa manusia. Janji penyelamatan dan perwujudan atas janji itu membawa kita pada pengenalan akan siapa Allah. Hanya Dia yang layak dipuji, dulu, sekarang, dan sampai selama-lamanya.

--Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak--

Diambil dan disunting seperlunya dari:

Kategori Bahan PEPAK: Perayaan Hari Raya Kristen

Sumber
Situs: 

suplemengki.com/?p=221 (suplemenGKI.com)

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar