Kreasi Membaca Alkitab

Jenis Bahan PEPAK: Tips

Anak-anak perlu diajak mencintai Alkitab sebagai firman Tuhan yang tertulis. Namun, upaya ini tidaklah mudah. Hal tersebut karena banyaknya bacaan anak-anak yang sangat menarik namun tidak dapat dipertanggungjawabkan isinya. Sehingga membaca Alkitab menjadi sebuah pilihan yang kurang menarik.

Tantangan tersebut perlu dijawab guru dengan cara mengkreasi cara membaca Alkitab menjadi sebuah aktivitas yang menarik, khususnya di sekolah minggu. Membaca Alkitab cara konvensional perlu dikembangkan secara kreatif. Dengan demikian, anak-anak diharapkan tertarik membaca Alkitab dan akhirnya belajar mencintai firman Tuhan.

Kreasi kreatif membaca Alkitab dapat dilakukan secara perorangan atau pun kelompok. Kreasi yang dapat diterapkan bermacam-macam -- dari yang paling sederhana sampai kreasi permainan. Berikut macam-macam kreasi membaca Alkitab.

  1. Membaca Diiringi Gerakan
    Setiap anak di kelas diminta berpasangan. Ayat-ayat di Alkitab akan dibaca oleh pasangan-pasangan itu secara bergiliran, dengan cara salah seorang dari setiap pasangan akan membaca Alkitab sambil duduk. Sedangkan pasangannya akan membuat gerakan berdiri seolah-olah sedang membacakan sebuah pengumuman (dengan kedua tangan ke depan seolah-olah membawa sebuah pengumuman).

    Setelah pasangannya berdiri dan seolah-olah telah siap membaca pengumuman, maka pasangan yang bertugas membaca Alkitab mulai membaca ayat yang menjadi bagian pasangan tersebut. Demikian seterusnya, setiap pasangan melakukan tugas membaca ayat demi ayat sampai selesai.

  2. Membaca Disertai Gerakan Teman Sebelah Kiri
    Kreasi berikut mirip dengan kreasi 1, tetapi bukan hanya satu gerakan, namun ada beberapa macam gerakan yang harus dibuat pasangan pembaca Alkitab. Gerakan-gerakan tersebut disesuaikan dengan isi teks. Supaya dapat berjalan dengan lancar, guru perlu menentukan terlebih dulu gerakan yang akan diperagakan serta memberi contoh gerakan.

    Contoh bacaan: Matius 3:13-17

    Ada tiga gerakan yang diajarkan kepada anak, yaitu:

    • Gerakan narator: berdiri seakan-akan membaca sebuah pengumuman;
    • Gerakan Yohanes Pembaptis: berdiri dengan tangan ke atas seolah-olah sedang memberitakan tentang Mesias;
    • Gerakan Yesus: berlutut seolah-olah siap dibaptis oleh Yohanes Pembaptis.

    Pembaca 1, "Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya (pasangannya memeragakan gerakan narator)."

    Pembaca 2, "Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: (pasangannya memeragakan gerakan narator), `Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?` (pasangannya mengubah gerakan menjadi gerakan Yohanes Pembaptis)."

    Pembaca 3, "Lalu Yesus menjawab, katanya kepadanya: (pasangannya memeragakan gerakan narator) `Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah (pasangannya memeragakan gerakan Yesus berlutut).`"

    (dan selanjutnya ....)

  3. Demikianlah firman Tuhan
    Setiap anak memilih satu teman yang berada di sebelahnya untuk menjadi pasangannya. Masing-masing pasangan akan membaca satu ayat secara bergiliran dengan pasangan lain. Dengan cara: tiap pasangan membagi tugas. Satu anak bertugas membaca ayat-ayat, sedangkan pasangannya bergaya seolah-olah membuka gulungan kitab sambil berkata, "Demikianlah firman Tuhan!" Setelah itu, pasangannya segera berdiri dan membaca ayat Alkitab yang menjadi tugasnya. Setelah temannya selesai membaca Alkitab, kembali anak pertama memeragakan menutup gulungan kitab sambil berkata, "Demikianlah firman Tuhan!" Sesudah itu, pasangan duduk dan dilanjutkan oleh pasangan berikutnya untuk memeragakan dan membaca ayat berikutnya.

    Contoh aplikasi: 1 Yohanes 4:1-6

    Anak 1 (berdiri)

    • memeragakan gerakan membuka gulungan kitab.
    • "Demikianlah firman Tuhan!"

    Anak 2 (berdiri)
    Membaca: "Saudara-saudaraku yang terkasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah."

    Anak 1 (berdiri)

    • memeragakan gerakan menutup gulungan kitab.
    • "Demikian firman Tuhan!" (Keduanya duduk kembali, diteruskan pasangan berikutnya).

  4. Mutiara yang Tersembunyi
    Setiap anak diminta membacakan satu ayat demi satu ayat secara bergiliran. Namun ada beberapa peraturan, bahwa setiap kali bertemu dengan nama orang dan nama tempat, termasuk kata Tuhan dan Allah, semua anak harus membacanya secara serempak. Dengan demikian jika anak tidak menemukan kriteria di atas, maka ia membaca ayat tersebut sendirian. Oleh karena itu, semua anak harus konsentrasi agar tidak salah membaca.

    Contoh aplikasi: Matius 8:14-17

    Pembaca 1
    Setibanya di rumah (semua anak membaca: Petrus), (semua anak membaca: Yesus pun) melihat ibu mertua (semua anak membaca: Petrus) terbaring karena sakit demam.

    Pembaca 2
    Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya, Ia pun bangun dan melayani Dia.

    Pembaca 3
    Menjelang malam dibawalah kepada (semua anak membaca: Yesus) banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata (semua anak membaca: Yesus) mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. (begitu seterusnya)

Download Audio

Kategori Bahan PEPAK: Metode dan Cara Mengajar

Sumber
Judul Buku: 
Metode Anak Aktif dalam Bercerita dan Membaca Alkitab
Pengarang: 
Paulus Lie
Halaman: 
69 -- 72
Penerbit: 
Yayasan Andi
Kota: 
Yogyakarta
Tahun: 
2001