Mengajar dengan Kata

Jenis Bahan PEPAK: Tips

Dalam proses belajar mengajar, mengulang pelajaran dengan menggunakan kata-kata sendiri akan memperkuat hasil belajar. Jika seorang anak kurang mengerti pelajarannya sehingga tidak mampu mengatakannya dengan kata-katanya sendiri, maka diragukan apakah dia mengerti dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru SM agar kata-kata yang disampaikannya dalam mengajar dapat dimengerti dan menjadi berkat bagi setiap murid.

MENGAJAR DENGAN KATA

MENGEMBANGKAN PEMAKAIAN KATA-KATA

Beberapa hal dapat menolong kita memakai kata-kata dengan sebaik- baiknya:

1. Murid-murid harus mengerti kata-kata itu.
Kata-kata yang melampaui pengertian mereka tidak akan mempunyai arti. Kata-kata baru harus diterangkan dengan seksama.

2. Kata-kata itu harus menarik.
Hanya dengan cara demikian kata-kata yang diucapkan itu akan membangkitkan dan memikat perhatian.

3. Nada suara guru.
Efek nada suara pada pendengaran dan hal belajar mungkin lebih besar daripada yang kita sadari. Berusahalah selalu untuk memakai suara yang menyenangkan dan mengubah nada suara sesuai dengan jalan cerita.

4. Kurangi suara atau bunyi lain.
Suara dari luar atau hal bicara atau pergerakan dalam ruangan akan mengurangi pengaruh kata-kata guru. Murid tidak mendapat manfaat dari apa yang tidak mereka dengar.

MENOLONG MURID MENGATAKAN PELAJARANNYA

1. Pengucapan Pelajaran
Mengucapkan sebuah ayat hafalan membantu untuk mengingatnya. Namun demikian, pengucapan pelajaran bukan saja terdiri dari menyebut ayat atau bagian pelajaran di luar kepala kata demi kata. Memberikan arti suatu bagian sesuai dengan pengertian murid itu juga termasuk pengucapan pelajaran. Dia dapat memperoleh keterangan dari pekerjaan rumah atau dari penjelasan di kelas.

2. Pertanyaan
Menjawab pertanyaan-pertanyaan, terutama pertanyaan "pikiran," menolong murid untuk mengatakan apa yang telah dipelajari atau apa artinya bagi dirinya. Ketika Yesus menanyakan, "Menurut kamu siapakah Aku ini?" hal itu membuat murid-murid-Nya berpikir. Dan dari pertanyaan itu kita mendapat jawaban Petrus yang indah, "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup."

3. Penugasan
Berilah tugas untuk Minggu berikutnya. Jangan lupa untuk menanyakan tugas tersebut, sehingga para murid dapat melaporkan apa yang telah mereka pelajari. Misalnya, "Minggu yang akan datang kita akan belajar tentang Yesus, Gembala yang baik. Tugasmu adalah membawa keterangan mengenai domba, baik dewasa ini maupun pada masa Alkitab."

4. Kesaksian
Kesaksian singkat akan memberikan kesempatan kepada murid untuk menyatakan dengan kata-katanya sendiri apa yang telah dilakukan Allah dalam kehidupannya.

5. Pembahasan
Pembahasan akan terjadi apabila sekelompok orang dengan pikiran terbuka bertukar ide, pengetahuan, dan pendapat. Pembahasan akan dibimbing oleh guru dan diarahkan kepada keputusan atau kesimpulan tertentu. Sebuah pembahasan yang baik akan meliputi lebih dari 2 aatau 3 orang dan tidak boleh berakhir dengan perdebatan antara dua belah pihak. Guru tidak boleh membiarkan pembahasan itu menyimpang dari pokok pembicaraannya; ia akan mengawasi lama waktunya; dan meringkaskan kesimpulan yang dicapai. Pembahasan yang direncanakan dan diarahkan dengan baik akan memberi kesempatan yang baik bagi murid-murid untuk mengutarakan pendapat mereka.

Kategori Bahan PEPAK: Metode dan Cara Mengajar

Sumber
Judul Artikel: 
Mendengar! Melihat! Mengatakan! Melakukan!
Judul Buku: 
Pola Dasar Perkembangan Sekolah Minggu
Pengarang: 
AGLC-Teaching Ministries Accra, Ghana
Halaman: 
41 dan 44 - 45
Penerbit: 
Yayasan Penerbit Gandum Mas
Kota: 
Malang