Rapat Pengurus dan Guru

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Dalam dunia perdagangan dewasa ini sudah lazim apabila suatu perusahaan dagang menghimpun pekerja-pekerja dan anggota-anggota stafnya untuk mengadakan rapat. Setiap perusahaan penjualan dengan teratur mengadakan rapat dengan para tenaga penjualannya. Pada saat itu mereka diberi petunjuk berkenaan dengan pekerjaan mereka, diberikan semangat dan dorongan untuk dapat pergi menjual dengan lebih baik. Lembaga-lembaga pendidikan mengadakan rapat-rapat rutin, di mana masalah dan tujuan lembaga itu dapat dibahas. Mengadakan rapat-rapat seperti itu telah menjadi kebiasaan yang umum dilakukan banyak orang, karena itu adalah cara kerja yang baik. Jika demikian, bukankah mengadakan rapat pekerja yang tetap dan teratur seharusnya juga dapat menjadi suatu prinsip dalam menjalankan Sekolah Minggu kita? Kita pun dapat melakukannya dengan menghimpun staf guru dan pengurus, menyediakan waktu persekutuan dan penyegaran rohani, membahas berbagai masalah dan urusan yang penting, serta memberi petunjuk-petunjuk yang diperlukan oleh para pekerja dalam menunaikan tugas mereka.

PENTINGNYA RAPAT

Banyak manfaat diperoleh dari rapat pekerja di Sekolah Minggu. Di masa lampau, Sekolah-sekolah Minggu biasa mengadakan apa yang mereka sebut "pertemuan guru". Seringkali pertemuan para guru ini diadakan tiap minggu. Pada pertemuan itu, diajarkan dan dibicarakan pelajaran untuk hari Minggu berikutnya, selain juga ibadat bersama, serta sharing masalah-masalah yang mereka hadapi untuk dibincangkan bersama-sama. Sekarang pertemuan-pertemuan itu disebut "rapat pekerja", karena semua pengurus dan pekerja dalam Sekolah Minggu harus diikutsertakan, sebab kini bukan hanya guru saja yang akan mendapat manfaat dari pertemuan-pertemuan ini. Beberapa manfaat dan keuntungan dari rapat-rapat demikian itu dapat disebutkan seperti di bawah ini:

  1. Rapat pekerja bermanfaat bagi pekerja-pekerja Sekolah Minggu.
    Guru seringkali memerlukan bantuan. Banyak di antara guru-guru kita yang bersedia mengakui bahwa mereka tidak mampu mengajar dengan baik. Tanpa pendidikan, tanpa pengetahuan yang cukup tentang isi Alkitab, mereka memasuki pekerjaan bagi Allah, karena tak ada orang lain yang mau melaksanakan tugas itu. Mereka ingin sekali mendapat bantuan, dan rapat pekerja dapat memberi mereka bantuan yang amat besar. Rapat itu dapat memberikan semangat dan petunjuk yang akan mendorong mereka untuk maju terus; dan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan kemajuan itu. Dalam rapat tersebut, mereka diberi kesempatan untuk menceritakan dan memecahkan persoalan mereka, serta mengetahui bagaimana pekerja- pekerja yang lain melakukan tugas mereka. Tambahan pula, rapat pekerja itu juga akan berguna bagi pemimpin Sekolah Minggu karena ia akan dapat memperoleh pengertian yang lebih dalam tentang anggota-anggota pengurus dan gurunya. Pada jam Sekolah Minggu hanya ada sedikit waktu bagi pemimpin untuk berkenalan dengan rekan-rekannya, tetapi pada rapat pekerja ia mempunyai kesempatan yang lebih baik untuk mengenal mereka. Pada waktu pertanyaan- pertanyaan diajukan dan persoalan-persoalan dibahas, ia akan lebih mengenal pekerja-pekerjanya dan lebih memahami keperluan mereka. Juga rapat itu akan memberi kesempatan kepadanya untuk menemukan talenta-talenta yang tersembunyi, yang dapat digunakan untuk pekerjaan Sekolah Minggu itu. Sewaktu berbagai masalah dan kebijaksanaan kerja dibahas, pemimpin juga akan mendapat pertolongan karena di antara penasihat yang banyak akan terdapat hikmat. Dalam rapat ia juga mendapat kesempatan untuk mengemukakan rencana-rencana, pandangan-pandangan, dan semangatnya kepada para pekerja.

  2. Rapat pekerja membangkitkan minat dan semangat.
    Pekerjaan Sekolah Minggu dapat menjadi pekerjaan yang tidak menarik oleh karenanya diperlukan senantiasa penyuntikan semangat dan minat baru kepada pekerja. Rapat pekerja tak perlu menjadi sesuatu yang tak menarik dan membosankan. Memang, dalam rapat itu harus dibicarakan beberapa urusan yang penting, tetapi harus juga memberikan dorongan, sehingga rapat itu sendiri harus merupakan waktu yang menggembirakan.

  3. Rapat pekerja menolong untuk memperoleh persatuan dalam pekerjaan Sekolah Minggu.
    Rapat ini menumbuhkan rasa persatuan dalam aktivitas Sekolah Minggu. Juga akan menolong dalam mengkoordinir tugas dari berbagai departemen. Tiap departemen akan mendapat pandangan tentang apa yang sedang dilakukan oleh departemen-departemen lainnya dan tentang persoalan-persoalan yang sedang mereka hadapi; dan bagaimana mereka dapat mengatasi kesulitan-kesulitan mereka. Sekolah Minggu yang baik harus merupakan Sekolah Minggu yang bersatu, dan persatuan ini dapat ditingkatkan ketika persoalan-persoalan dibahas dalam rapat pekerja.

  4. Rapat pekerja memberikan tempat untuk mengutarakan isi hati.
    Mungkin ada saatnya suatu persoalan pribadi yang timbul dan perlu juga untuk dibahas. Seseorang mungkin merasa diperlakukan dengan kurang adil, dan dalam rapat pekerja hal ini dapat diselesaikan. Dalam rapat itu seharusnya ada kesempatan bagi pembicaraan yang bebas dan obyektif. Hal-hal yang tersembunyi dapat dikemukakan dan dapat dibereskan supaya tak ada satu hal pun yang akan menghalang-halangi berkat Roh Allah turun di antara mereka.

  5. Rapat pekerja menyediakan persekutuan dan pertukaran pendapat.
    Jam-jam Sekolah Minggu tidak memberikan cukup waktu untuk persekutuan yang sangat diperlukan di antara orang-orang Kristen. Suatu waktu tertentu dari rapat pekerja itu hendaknya dikhususkan untuk persekutuan. Dengan demikian pengurus dapat mengenal orang- orang yang dibawahinya, dan guru-guru dapat mengenal pemimpinnya serta belajar menghargai dan menghormati mereka.

  6. Rapat pekerja akan menjamin sukses yang lebih baik.
    Penilaian atas suksesnya suatu proyek atau program dalam Sekolah Minggu terutama bergantung pada kerjasama antara para guru dan pengurus. Kerjasama itu hanya dapat diperoleh apabila tiap-tiap orang mengetahui program itu, dan mengerti alasan program itu diselenggarakan, serta menyetujui program tersebut. Pada rapat pekerja, suatu proyek baru dapat diterangkan dan dibahas panjang lebar sehingga membuat para pekerja tertarik pada proyek itu. Supaya mereka akan sungguh-sungguh dalam melaksanakannya dalam kelas-kelas dan departemen-departemen mereka.

  7. Rapat pekerja memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman.
    Guru-guru memerlukan dorongan, dan ini dapat diperoleh secara efektif dari mendengarkan pengalaman orang lain. Mungkin ada yang menceritakan berkat-berkat maupun pencobaan yang dialaminya, hal- hal yang menyenangkan dan lucu maupun hal-hal yang harus diperhatikan sungguh-sungguh. Semuanya ini akan membuat setiap pekerja merasa, bahwa ia adalah bagian dari suatu program yang nyata dan bahwa Allah mempunyai suatu tugas baginya.

Kategori Bahan PEPAK: Pelayanan Sekolah Minggu

Sumber
Judul Buku: 
Sekolah Minggu yang Berhasil
Pengarang: 
Ralph M. Riggs
Halaman: 
52 - 56
Penerbit: 
Yayasan Penerbit Gandum Mas
Kota: 
Malang
Tahun: 
1978