Jenis Bahan PEPAK: Artikel
Sebelum memilih dan menyesuaikan bahan-bahan yang dirasa paling efektif dalam memenuhi kebutuhan organisasi Sekolah Minggu, adalah penting untuk memahami dasar-dasar penyusunan kurikulum terlebih dulu.
UNIT-UNIT PEMBELAJARAN
Sebuah unit pembelajaran adalah suatu cara untuk mengatur dan menyatukan isi dan pengalaman yang dapat menuntun ke perubahan perilaku. Suatu unit mungkin juga dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian dari dua atau lebih pelajaran yang dapat dihubungkan ke dalam satu topik, dan yang dapat menyatukan isi serta pengalaman untuk kemudian menuntunnya ke suatu perubahan perilaku. Dalam perencanaan unit yang efektif, subyek masalah dan pengalaman adalah dua hal yang penting. Penekanan diberikan kepada tiga jenis sasaran -- mengetahui, merasakan, dan melakukan -- dengan tujuan utama sebagai pengubah perilaku.
Memiliki suatu unit pembelajaran akan menghasilkan banyak keuntungan. Adanya unit pembelajaran akan :
- mendukung rencana jangka panjang yang menekankan pada suatu tema atau masalah utama
- lebih terfokus pada pelajar dan kebutuhannya
- menjadi tolok ukur dalam mengetahui target waktu yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan memenuhi kebutuhan dan dalam menyediakan berbagai variasi penggunaan metode-metode dan bahan- bahan,
- memberikan waktu untuk evaluasi dan kemudian menerapkannya.
Lois LeBar menyarankan empat langkah dalam merencanakan unit yang efektif: perencanaan awal dari guru, perencanaan bersama murid- murid, menemukan jawaban untuk disharingkan, dan merencanakan aktivitas utama untuk kesempurnaan unit. [Lois LeBar, Education That is Christian (Westwood, N.J.: Revell, 1958), pp.207-19]
Pra Rencana Guru
Pada tahap ini, kerinduan pribadi murid akan dipelajari dan didoakan, dan tujuan-tujuan pengajaran dirumuskan. Akan dipilihkan bahan Alkitab yang sesuai dengan kebutuhan mereka, dan guru akan sungguh-sungguh mempelajari bagian yang telah dipilihkan sampai benar-benar memahami sehingga dapat memberikan waktu memikirkan pengembangannya dalam kelas nanti. Setelah itu, guru akan siap untuk mengatur tatanan ruang untuk menghadirkan pengalaman akan Firman yang dapat membawa murid-murid pada visi dan tindakan yang diharapkan.Perencanaan dengan Murid-murid
Dalam langkah kedua, murid-murid diberi tanggung jawab untuk memecahkan masalah. Dengan didampingi guru, suatu rencana ditentukan, dan kelompok diatur untuk menyelesaikan masalah itu. Fleksibilitas dan evaluasi rencana yang terus menerus adalah penting jika ingin menemukan solusi yang sebenarnya.Mendapatkan dan Mensharingkan Jawaban
Dalam langkah ketiga, untuk mendapatkan dan mensharingkan jawaban, perhatian difokuskan untuk mendapatkan jawaban-jawaban. Guru mengawasi penelitian dan metode-metode investigasi lain bagi murid-murid yang dapat membaca. Anak-anak yang lebih kecil akan mendengarkan cerita Alkitab. Peranan seorang guru adalah sebagai seseorang yang membimbing pada saat murid-murid ingin mencari jawaban-jawaban yang alkitabiah bagi masalah-masalah mereka.Menyempurnakan Unit
Langkah terakhir, atau penyempurnaan unit, harus untuk kepentingan murid-murid dalam menemukan kebenaran pada situasi yang baru atau setidaknya untuk menunjukkan perbedaan ketika mereka menerapkan kebenaran dalam kehidupan mereka sehari-hari. Kegiatan bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, misalnya mengadakan demonstrasi, laporan, proyek seni, menulis kreatif, atau kegiatan pelayanan.
MEMILIH BAHAN-BAHAN KURIKULUM
Bahan-bahan kurikulum memainkan peranan yang penting dalam perencanaan kurikulum karena bahan-bahan tersebut merangsang munculnya ide-ide baru sehubungan dengan tugas para pekerja serta dapat membantu proses pengaturan unit-unit dalam kegiatan mengajar dan belajar. Oleh karena itu pemilihan bahan adalah sangat penting. Karena saat ini banyak sekali bahan yang tersedia, memilih bahan- bahan yang terbaik untuk gereja lokal tertentu seringkali menimbulkan frustrasi. Tidak ada penerbit yang dapat benar-benar menerbitkan apa yang dibutuhkan oleh setiap gereja, karena penerbit melayani secara luas. Beberapa gereja telah berusaha menulis sendiri bahan-bahan kurikulum mereka, tetapi tugas itu terlalu berat, dan jika seseorang tidak terlatih menulis dan mengedit dan tidak memiliki waktu atau sumber-sumber dalam jumlah yang sangat banyak, maka proses tersebut malah akan menyebabkan putus asa. Mengadaptasi bahan dari buku-buku penerbit untuk kebutuhan Sekolah Minggu, merupakan satu jalan yang lebih mudah bagi kebanyakan gereja.
MENGEVALUASI BAHAN-BAHAN KURIKULUM
Dalam memilih bahan-bahan, perlu dikembangkan kriteria untuk mengevaluasi apa yang terbaik untuk kondisi setempat. Kriteria yang dimaksud umumnya adalah ukuran besarnya gereja serta departemen atau agennya; latar belakang para staf anggota, pengalaman, dan pelatihan; situasi masyarakat di sekitar gereja; filosofi gereja dalam memilih dan menggunakan bahan-bahan itu; dan sumber-sumber keuangan yang tersedia yang akan mempengaruhi pemilihan kurikulum. Doll telah mengembangkan suatu daftar berisi 12 pertanyaan (di bawah) yang harus ditanyakan ke guru itu sendiri saat mereka ingin memutuskan materi mana yang digunakan. (Ronald C. Doll, "Twenty Questions to Ask About Sunday School Materials," Christianity Today 16 (3 March 1972): 7-8). Pertanyaan-pertanyaan ini harus disesuaikan menurut pandangan usia, tingkat atau departemen yang diajar.
Pertimbangan Teologis
Apakah bahan-bahan tersebut berdasarkan Alkitab, sebagai sumber perintah utama bagi pendidikan Kristen?
Apakah mereka menyajikan data terpercaya serta komentar yang bersahabat tentang ajaran-ajaran dan peristiwa-peristiwa dalam Alkitab ketimbang sebuah penafsiran ajaran-ajaran dari peristiwa- peristiwa yang sebenarnya atau mungkin berdampak negatif?
Apakah bahan-bahan tersebut berbicara dalam terang kuasa Allah dan mujizat-Nya yang ajaib, termasuk mujizat besar kelahiran Kristus dari seorang perawan dan kebangkitan Kristus?
Apakah mereka mengedepankan kebenaran Alkitab dalam membantu orang lain memecahkan masalah-masalah sekarang ini?
Apakah mereka menekankan pada nilai-nilai yang stabil, dapat dipercaya, dan yang diajarkan Alkitab?
Apakah bahan-bahan itu mendorong murid-murid untuk berkomitmen terhadap diri mereka sendiri kepada Kristus sebagai Juruselamat pribadi mereka?
Apakah bahan-bahan itu memperjelas bahwa hubungan yang benar antara murid-murid dengan Allah merupakan suatu prasyarat yang diperlukan untuk dapat menjalin hubungan yang baik dengan orang lain?
Apakah bahan-bahan itu membantu murid-murid yang telah memberikan dirinya sendiri kepada Kristus dalam meningkatkan iman dan percaya mereka kepada Kristus?
Apakah bahan-bahan itu menyatakan tujuan yang dapat dipercaya dan dapat diterima?
Apakah bahan-bahan itu berisi data-data yang spesifik, ide-ide utama, dan konsep vital dalam porsi dan susunan yang seimbang?
Apakah bahan-bahan itu berfokus pada ide-ide utama dan konsep kunci yang diberikan isi yang lain secara jelas?
Apakah bahan-bahan itu sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minat murid-murid?
Apakah bahan-bahan itu menyebabkan murid-murid mengulangi pengalaman penting dan mereview ide-ide penting?
Apakah bahan-bahan itu meningkat kesulitannya sepanjang tahun- tahun yang mereka lalui?
Apakah bahan-bahan tersebut menyediakan berbagai cara untuk merangsang murid-murid?
Apakah bahan-bahan tersebut berisi dan menyarankan pertolongan tambahan untuk belajar?
Apakah bahan-bahan tersebut menggunakan dengan cermat waktu yang tersedia untuk belajar?
Apakah guru-guru yang tidak berpengalaman dapat menggunakan bahan-bahan tersebut tanpa kesulitan atau bingung?
Apakah bahan-bahan untuk bimbingan guru atau edisi guru benar- benar sangat membantu, menyarankan prosedur-prosedur yang dapat memudahkan dan menjadikan pengajaran lebih efektif?
Apakah bahan-bahan tersebut berisi saran-saran untuk rencana dan perkembangan guru dan cara-cara untuk mengevaluasi proses belajar mengajar?
Isi Pokok dan Pengaturan
Penampilan Sangat Menolong dalam Belajar
Penampilan Sangat Menolong dalam Mengajar
MENGGUNAKAN BAHAN-BAHAN KURIKULUM
Setelah memilih bahan-bahan kurikulum, pekerjaan baru dimulai. Anggota staf perlu benar-benar terbiasa dengan tampilan, isi, tujuan dan bantuan dan saran yang disediakan, dan mengadaptasi ide-ide pada situasi mereka sendiri. Guru harus ingat bahwa mereka sedang mengajar murid-murid, bukan pelajaran. Mereka perlu bertanya pada diri mereka sendiri, "Apa yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari bahan-bahan ini sehingga sesuai dengan situasi kita dan menyebabkan perubahan perilaku murid-murid kita? Beberapa pertanyaan perlu ditanyakan oleh pelayan anak ketika mereka mengadaptasi bahan-bahan:
Perubahan apa, jika ada, yang harus dibuat dalam penekanan doktrin yang dapat digunakan untuk menggunakan bahan-bahan sesuai dengan posisi doktrin gereja?
Adaptasi yang bagaimanakah yang diperlukan dalam menggunakan bahan-bahan tersebut di lingkungan masyarakat?
Sekarang ini praktek-praktek apa saja yang bisa dilakukan gereja dalam penggunaan kurikulum tersebut?
Apa saja kebutuhan murid kita saat ini?
Apa tujuan yang perlu dicapai gereja kita?
Bagaimana kita mengadaptasi bahan-bahan untuk memenuhi kebutuhan murid yang kurang berkembang dan murid yang lebih berkembang?
Apa saja fasilitas-fasilitas yang perlu kita ubah untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari bahan-bahan tersebut?
Sumber-sumber tambahan apa lagi yang perlu kita beli?
Jika ada, perubahan apa saja yang diperlukan dalam jadwal kita untuk menggunakan bahan-bahan tersebut dengan seefektif mungkin?
Pelatihan jenis apa yang diperlukan oleh pemimpin atau guru kita?
Haruskah kita mengadakan pertemuan dengan para pemimpin dan guru untuk merencanakan penggunaan bahan-bahan tersebut?
Saran-saran apa saja yang dibuat dalam buku-buku untuk guru atau pemimpin yang harus kita laksanakan?
Bantuan visual dan bantuan lain yang disarankan oleh penerbit yang mana yang harus kita gunakan?
Bagaimana kita dapat menggunakan dengan efektif buku-buku dan kegiatan untuk murid yang disarankan?
- Bagaimana kita dapat menghubungkan kegiatan yang disarankan dalam bahan-bahan tersebut dengan kegiatan agen-agen lain?
(t/Rat)
Kategori Bahan PEPAK: Pelayanan Sekolah Minggu
- Login to post comments
- Printer-friendly version