Pengajaran Yesus yang Tergesa-gesa sebelum Penyaliban

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Apakah kepada Anda pernah dijejalkan pelajaran Alkitab "inilah waktunya, sekarang atau tidak sama sekali"? Pernahkah Anda mempelajari suatu pengajaran yang tergesa-gesa dalam teologi sistematik? Kecuali Anda adalah seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi yang sedang mengambil program doktor, mungkin Anda tidak pernah mengalami keadaan tersebut.

Tetapi bayangkanlah bila secara tiba-tiba dan tidak diharapkan Anda terdesak ke dalam situasi seperti itu. Apakah Anda panik? Mungkin Anda bahkan akan merasa berada dalam posisi sedang berjudi!

Mungkin hal inilah yang dirasakan oleh murid-murid Yesus pada Kamis malam setelah Perjamuan Terakhir. Sebelumnya, pada sore harinya, suasana begitu tenang, akrab, dan hangat. Mereka menikmati perjamuan Paskah bersama-sama. Kemudian terjadi peristiwa yang begitu menyentuh ketika Yesus membasuh kaki mereka sebagai teladan perbuatan kasih dan kerendahan hati.

Tetapi suasana itu sedikit demi sedikit berubah. Ada kata-kata aneh yang diucapkan Tuhan kepada Yudas, "Lakukanlah segera, apa yang harus engkau lakukan." Yudas pergi dengan tiba-tiba dan sejak saat itu, suasana sore itu agak berubah. Masih tetap hangat dan akrab, namun suasana yang mendesak dengan keinginan yang aneh memenuhi ruangan tersebut. Hal ini terjadi ketika Tuhan menyadari bahwa Ia memiliki banyak hal yang harus dikatakan tetapi hanya ada sedikit waktu untuk mengatakannya kepada murid-murid-Nya.

Ia memang berkata bahwa Ia akan pergi. Tetapi Ia juga menjelaskan bahwa mereka tidak dapat mengikuti Dia. Ia berbicara mengenai hubungan-Nya dengan Bapa. Ia berbicara mengenai keintiman-Nya dengan pengikut-pengikut-Nya yang akan terus berlanjut. Dengan menggunakan analogi mengenai pokok anggur dan carang-carangnya, Yesus berkata bahwa Ia dapat terus berhubungan erat dengan mereka, bahkan setelah kepergian-Nya.

Ia berbicara mengenai penganiayaan. Ia berbicara mengenai damai. Ia berbicara mengenai mereka yang akan percaya dan mereka yang bimbang. Ia berbicara mengenai sukacita dan dukacita. Ia menubuatkan masa yang akan datang. Ia menjanjikan kedatangan-Nya kembali. Dan kemudian, murid-murid itu merasa heran ketika Tuhan mereka memanjatkan doa yang membuka isi hati.

TENTU SAJA MURID-MURID MENJADI BINGUNG!

Begitu banyak hal yang perlu ditekankan pada waktu itu. Apalagi Yesus memiliki banyak hal yang diajarkan dalam setiap percakapan, dorongan, nubuat, dan perintah. Sedangkan waktu yang ada begitu singkat untuk mengungkapkan hal-hal yang dibutuhkan murid-murid-Nya, sebagai para calon pembangun dasar gereja-Nya di seluruh dunia.

Jika tidak dikatakan dalam waktu singkat -- sebab pertemuan sore hari itu akan segera terpotong oleh kedatangan prajurit-prajurit Romawi dan orang-orang Farisi yang datang untuk menangkap Tuhan -- barangkali murid-murid akan berpikir atau berkata, "Tunggu, jangan sekarang. Ada banyak hal yang telah Engkau katakan ... mengenai kehidupan dan kematian. Ada begitu banyak hal yang belum kami pahami, yang belum kami ingat. Kami tidak dapat menyerap semua hal itu!"

Namun, Yesus mengetahui setiap tangisan yang tidak terucapkan dan Ia mengetahui bahwa murid-murid-Nya akan menghadapi lebih banyak pertanyaan bila peristiwa-peristiwa pada hari-hari selanjutnya dibentangkan. Murid-murid akan menjadi lebih bingung, tetapi Yesus juga mengetahui bahwa "segala sesuatunya akan menjadi jelas".

Karena itulah Ia menjanjikan Roh Kudus yang akan menjernihkan segala sesuatu bagi mereka. Penghibur itulah yang akan membimbing dan mengarahkan setiap murid Tuhan. Bahkan Tuhan menambahkan, "Masih banyak hal yang harus kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran ... Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya daripada-Ku."

Mungkin Yesus telah mengambil risiko dengan memercayakan begitu banyak hal yang berharga termasuk kebenaran spiritual yang tidak ternilai harganya ke tangan sekumpulan orang yang sedang bingung. Tetapi Yesus mengenal orang-orang ini jauh lebih baik daripada mereka mengenal diri mereka sendiri. Roh Kudus akan mengingatkan mereka dengan lemah lembut. Dengan berlimpah-limpah, Ia akan membuat segala sesuatu menjadi jelas.

Berbedakah kita dari murid-murid ini? Tidak juga. Ada saat-saat ketika kita merasa seolah-olah Allah mencoba memasukkan jutaan galon kebenaran ke dalam satu ons otak kita. Ada saat-saat ketika kita membaca Alkitab dengan teliti, kita menjadi kagum ketika tiba pada pertanyaan bagaimana seseorang dapat memahami dan menyerap semua hal itu. Jika murid-murid saja bingung, bagaimana dengan kita, orang- orang yang lemah dan terbatas ini?

Tetapi Yesus mengetahui segalanya. Ia mengenal kita. Ia mengetahui bahwa di bawah bimbingan Roh Kudus-Nya dan melalui perputaran waktu, segala sesuatunya akan menjadi jelas.

DISKUSI DAN REFLEKSI
  1. Kebenaran-kebenaran apa dalam Kitab Suci yang secara khusus merupakan teka-teki bagi Anda? Setiap orang sekurang-kurangnya menyebut satu pokok khusus. Kemudian putuskan salah satu pokok yang akan dipelajari bersama pada tahun-tahun yang terdekat.

  2. Melalui cara apa saja Anda membiarkan Roh Kudus, sebagai Pembimbing dan Pengajar, mengajar Anda?

  3. Dalam perjamuan yang terakhir, Yesus mendemonstrasikan cara melayani yang begitu indah untuk murid-murid-Nya ketika Ia membasuh kaki mereka. Melalui cara-cara apa saja Anda melayani satu sama lain dalam keluarga? Menurut Anda, cara baru apa yang dapat Anda gunakan untuk saling melayani dengan lebih baik?

Kategori Bahan PEPAK: Perayaan Hari Raya Kristen

Sumber
Judul Buku: 
Kristus dalam PASKAH
Pengarang: 
Charles Colson, Billy Graham, Max Lucado, dan Joni Eareckson Tada
Halaman: 
37 - 39
Bab: 
Pengajaran Yesus yang Tergesa-gesa sebelum Penyaliban
Penerbit: 
BPK Gunung Mulia
Kota: 
Jakarta
Tahun: 
1998