Jenis Bahan PEPAK: Bahan Mengajar
[[Redaksi: GSM terkadang bingung bagaimana mengajar ASM mengenai dosa secara lebih terperinci. Alat peraga dapat membantu guru untuk menjelaskan lebih dalam mengenai kejatuhan dosa manusia. Anak biasanya akan lebih memperhatikan pengajaran guru yang menggunakan alat peraga daripada guru yang hanya sekedar berkata-kata saja. Berikut ini satu contoh cara mengajarkan mengenai dosa dengan menggunakan alat peraga yang sederhana.]]
Objek:
Dua telur dan dua gelas.
Konsep:
Kejatuhan manusia ke dalam dosa menghancurkan gambaran Allah di dalam manusia tersebut, tetapi meskipun demikian gambaran Allah yang sudah rusak itu masih tetap ada.
Teks:
"Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan
manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru
yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang
benar menurut gambar Khaliknya" (
Pelaksanaan:
Apakah ketika sarapan kalian pernah memakan sebuah telur ayam?
(Angkat telur yang ada di tangan anda.)
Banyak orang menggunakan telur untuk sarapan pagi mereka. Ada yang dibuat telur rebus, ada yang telur mata sapi, ada yang telur dadar. Tetapi sebelum kamu dapat memakannya kamu perlu memecahkan telur itu terlebih dahulu.
(Angkat gelas di tangan yang lain dan tunjukkan keduanya yaitu telur dan gelas kepada pendengar.)
Sekarang jika saya mengambil telur dan menjatuhkannya ke dalam gelas, itu akan kelihatan berbeda. Bukankah begitu? Selain tidak mudah untuk dipegang lagi, telur yang sudah pecah itu tidak akan mendapatkan kulit telur yang mulus seperti semula, melainkan sudah tercampur aduk.
(Jatuhkan telur dari tempat yang tingginya kira-kira 1.5 meter dan lihat hasilnya.)
Telur itu kadang-kadang sama seperti kita, anak-anak. Tahukah kamu pada waktu Allah menjadikan Adam dan Hawa, Ia membuatnya bagus, sempurna, dan segambar dengan Allah. Allah membuat manusia seperti diri-Nya -- untuk mengasihi, dan mengerjakan yang baik dan benar.
Kemudian dosa datang. Adam, bapak dari semua manusia, jatuh dalam dosa karena tidak menaati Allah. Manusia sama dengan telur yang jatuh ke dalam gelas tadi. Dan semua anak Adam, cucu Adam serta semua keturunan Adam yang hidup sampai saat ini (termasuk kalian dan saya) adalah orang berdosa. Kehidupan manusia semuanya menjadi kacau balau. Gambaran Allah yang sempurna di dalam kita telah hancur, sama seperti telur yang pecah di dalam gelas itu.
Tetapi ketika kamu melihat ke dalam gelas saya (perhatikan hal itu kepada pendengar) kamu tetap dapat melihat bahwa saya mempunyai sebuah telur di sini. Tapi telur itu telah kacau balau, tetapi dia tetap sebutir telur. Demikian juga manusia tetap ciptaan Allah, meskipun dia telah jatuh di dalam dosa.
Karena Allah mengasihi kita, maka Allah mengirimkan Anak-Nya, Tuhan Yesus, untuk menyelamatkan kita. Dia memberikan kepada kita hati yang baru sehingga kita dapat mengasihi Allah. Dibutuhkan mujizat untuk menyatukan kembali telur yang sudah pecah itu, bukankah begitu? Dibutuhkan mujizat untuk menyempurnakan kembali kehidupan yang sudah hancur. Mujizat itu hanya bisa didapatkan di dalam "Kasih Yesus". (Guru menunjukkan telur yang masih utuh dalam gelas yang lain.)
Kategori Bahan PEPAK: Kurikulum - Pedoman Mengajar
- Login to post comments
- Printer-friendly version