Mengajarkan Empati Pada Anak Prasekolah

Jenis Bahan PEPAK: Tips

Empati adalah suatu kemampuan untuk memahami bagaimana orang lain merasakan suatu keadaan. Bagaimana dan kapan anak-anak membangun kemampuan ini? Empati adalah suatu keterampilan yang pada umumnya tidak dipelajari oleh anak-anak sampai mereka berusia setidaknya empat tahun. Awal masa prasekolah bisa menjadi masa yang sulit bagi anak-anak karena mereka masuk ke dunia bermain dan sekolah di mana mereka harus siap untuk bergaul dengan teman-teman sebaya mereka. Orang tua dari anak-anak yang berusia

Empati adalah suatu kemampuan untuk memahami bagaimana orang lain merasakan suatu keadaan. Bagaimana dan kapan anak-anak membangun kemampuan ini?

Empati adalah suatu keterampilan yang pada umumnya tidak dipelajari oleh anak-anak sampai mereka berusia setidaknya empat tahun. Awal masa prasekolah bisa menjadi masa yang sulit bagi anak-anak karena mereka masuk ke dunia bermain dan sekolah di mana mereka harus siap untuk bergaul dengan teman-teman sebaya mereka. Orang tua dari anak-anak yang berusia di bawah empat tahun sering kali terkejut saat anak-anak mereka tidak mau berbagi, merebut mainan, atau memukul. Ini mungkin karena anak-anak belum membangun rasa empati.

Anak-Anak Prasekolah yang Membangun Empati

Seperti yang dilaporkan di majalah terbitan University of Toronto, "Leading Edge", Professor Kang Lee dari Zhejiang Normal University di Cina mengadakan penelitian yang menunjukkan bahwa anak prasekolah usia tiga tahun belum belajar bagaimana memuji orang lain. Mereka dengan jujur menilai lukisan yang dibuat orang lain meskipun orang yang melukis itu ada di dekatnya. Anak-anak usia empat tahun dan yang berusia di atasnya mulai memberikan lebih banyak pujian atas lukisan itu saat pelukisnya ada daripada saat pelukisnya tidak ada. Ini menunjukkan bahwa anak-anak ini telah belajar merasakan perasaan orang lain, atau berempati kepada mereka.

Bagaimana Mengajarkan Empati kepada Anak-Anak

Belajar berempati bisa menjadi proses yang lambat bagi anak-anak. Penting bagi orang tua untuk menyadari bahwa kemampuan ini tidak bisa muncul sampai anak berusia empat tahun ke atas, tetapi orang tua seharusnya masih bisa melakukan dan memberikan contoh di tahun-tahun sebelumnya.

Mendiskusikan Perasaan dengan Anak-Anak

Mengenali emosi adalah suatu langkah awal untuk membangun empati. Perkenalkan konsep perasaan kepada anak Anda sejak dini. Saat anak Anda menunjukkan perasaan yang kuat, tunjukkan namanya kepada anak Anda. Hal ini akan membantu dia belajar mengenali kapan dia merasa sedih, marah, bahagia, bosan, dan emosi-emosi lainnya.

Bicarakan perasaan Anda dengan anak Anda. Misalnya, bila anak Anda impulsif dan memukul Anda, katakan padanya bahwa Anda marah dan dipukul itu menyakitkan. Bila Anda tersandung, katakan pada anak Anda bahwa tersandung itu membuat sakit sehingga Anda berteriak. Biarkan dia tahu bahwa setiap orang punya perasaan. Selain itu, tunjukkan perasaan bahwa Anda melihat apa yang ditunjukkan orang lain, baik di kehidupan nyata maupun di televisi atau buku-buku.

Orang Tua Harus Memberi Contoh Empati kepada Anak-Anak

Orang tua selalu menjadi guru yang paling penting bagi anaknya. Seorang anak akan belajar dari melihat bagaimana orang tua bereaksi atas situasi tertentu. Bila Anda menunjukkan empati pada anak Anda saat dia terluka atau sedih, maka anak Anda akan belajar dari hal ini dan mulai menunjukkan empati kepada orang lain. Bila Anda membantu orang lain, anak Anda juga akan segera belajar mengulurkan tangan.

Meskipun orang tua bisa frustasi karena anak belum membangun empati, orang tua bisa mengajarkannya sehingga kemampuan ini muncul. Mengajarkan empati dengan mengajar anak untuk mengenali emosi dan dengan menjadi contoh. (t/Ratri)

Kategori Bahan PEPAK: Pelayanan Anak Umum

Sumber
Judul Artikel: 
Teach Empathy to Preschoolers