Jenis Bahan PEPAK: Artikel
Setiap bidang ilmu pengetahuan adalah penting. Akan tetapi, sebelum orang dapat mencapai rahasia yang terdalam dari firman Allah, ia harus menghampirinya sebagai anak Allah yang sedang mencari sesuatu. Lebih daripada segala hal yang lain, Alkitab adalah firman Allah yang mengandung janji Allah bagi anak-anak-Nya.
Kewajiban dan tugas pokok kita yang utama adalah mengajarkan Alkitab untuk menjangkau orang-orang bagi Kristus agar mereka menerima Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat mereka secara pribadi. Berkat-berkat rohani dari Firman Tuhan inilah yang harus kita pelajari dan ketahui -- bagaimana mengajar orang-orang lain untuk menemukannya. Penyelidikan kita bagi kebenaran-kebenaran yang hakiki ini adalah agar manusia dapat hidup, mati, dan hidup kekal oleh firman Tuhan. Firman Allah memenuhi orang yang menyeleweng dan sesat itu dengan berkatnya, yaitu membawa mereka ke dalam hadirat Allah.
Beberapa ayat di bagian kedua dari Mazmur 19 memberikan sebuah daftar ringkasan dari berkat-berkat penyelidikan Alkitab. Sebagai guru, kita perlu mempelajari firman Tuhan agar mengetahui bagaimana caranya menerapkan kebenaran-kebenaran ini di dalam kehidupan kita secara pribadi. Sesudah itu, barulah kita dapat menarik perhatian para murid kita untuk mempelajari Alkitab, merenungkannya, dan bersukacita atasnya.
Beberapa isi dari berkat firman Tuhan itu adalah sebagai berikut:
- Pertobatan
- Hikmat
- Sukacita
- Menerangi
- Hidup yang kekal
- Kebenaran
"Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa;..." (Mazmur 19:8a). Penulis Mazmur menempatkan hal pertobatan sebagai berkat pertama dari firman Tuhan, karena inilah kebutuhan yang pertama dari manusia. Alkitab dari kitab Kejadian sampai Wahyu memunyai tujuan untuk mengembalikan manusia kepada kebaktian yang sejati. Tetapi, Alkitab juga menjelaskan bahwa kita diselamatkan untuk menjadi seperti Kristus dan melayani sebagai putra Allah di dalam kerajaan-Nya. Inilah arti hidup yang kekal itu. Pertobatan yang dinyatakan oleh Alkitab terus berlangsung di dalam kehidupan Kekristenan setelah kelahiran barunya. Paulus menyatakan hal itu di saat ia berkata: "Janganlah kamu menurut teladan orang dunia ini, melainkan ubahlah rupamu dengan pembaruan hatimu." Firman Tuhan menembus jiwa di dalam perbuatan pertobatan yang penting itu dan mengubah serta memperbarui kita sepanjang kehidupan kita bila kita memahami dan mengikutinya.
"... peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman." (Mazmur 19:8b). Takut akan Tuhan adalah permulaan hikmat yang dinyatakan Alkitab menurut penulis Mazmur itu. Hikmat yang kita peroleh dari Tuhan adalah hikmat yang lebih daripada pengetahuan.
"Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati;..." (Mazmur 19:9a). Sukacita yang dinyatakan di sini adalah sukacita berupa kasih ilahi, yang melebihi segala kasih yang ada di dunia ini. Jenis sukacita inilah yang dimiliki oleh Kristus dan yang dijanjikannya kepada kita. "Sukacita karena Tuhan itulah perlindunganmu!" (Nehemia 8:11). Paulus menyatakan mengenai sukacita ini tatkala ia menulis: "Bersukacitalah senantiasa.... " (Filipi 4:4). Berkat yang terbesar bagi orang Kristen adalah di saat ia mendengar Tuhan Yesus berkata: "Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu." (Matius 25:33).
"... perintah Tuhan itu murni, membuat mata bercahaya." (Mazmur 19:9b). Dan Mazmur 119:105, "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku...." menyatakan bahwa firman Tuhan merupakan pedoman hidup sehari-hari. Penerangan yang paling mulia adalah untuk melihat Allah.
"Takut akan Tuhan itu suci, tetap ada untuk selamanya;..." (Mazmur 19:10a). Semua hal yang kekal terdapat dalam berkat-berkat dari pernyataan dan kebenaran firman Tuhan ini, seperti pada Mazmur 23:6, "Aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa." Istilah "senantiasa" yang merupakan berkat dari Tuhan adalah: "Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:20).
"Hukum-hukum Tuhan itu benar, adil semuanya, ..." (Mazmur 19:10b). Di sinilah kita menemukan puncak segala berkat yang disediakan oleh firman Tuhan. Allah menyatakan diri-Nya sendiri melalui firman-Nya, yaitu posisi kita di hadapan-Nya dan penebusan-Nya atas kita. Kita dapat "dibenarkan" melalui kasih-Nya dan belas kasihan-Nya -- pengorbanan ilahi-Nya. Allah membenarkan kita bukan dengan paksaan, tetapi dengan menyerahkan diri-Nya agar kita dapat menjadi serupa dengan Dia.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku | : | Cara Mengajar yang Lebih Baik |
Judul bab | : | Mengetahui Sebab-sebabnya Alkitab itu di Tulis |
Judul asli artikel | : | Tujuan dari Firman Allah |
Penulis | : | Joe L. McMillin |
Penerbit | : | Bandung: Lembaga Literatur Baptis (Yayasan Baptis Indonesia), 1995 |
Halaman | : | 55 -- 58 |
Kategori Bahan PEPAK: Pengajaran - Doktrin
- Login to post comments
- Printer-friendly version