Kategori Bahan PEPAK: Guru - Pendidik
Bacaan: 1 Samuel 2:11-26
Keluarga adalah salah satu lembaga yang didirikan Tuhan di dunia ini, maka seharusnya keluarga itu memuliakan Tuhan. Lalu, bagaimana seharusnya orang tua mengarahkan anak-anaknya agar hidup takut akan Tuhan?
Dalam bacaan hari ini, kita membandingkan dua keluarga, yaitu keluarga Imam Eli dan keluarga Hana. Eli adalah imam yang berhasil memerintah sebagai hakim di Israel selama empat puluh tahun (1 Samuel 4:18). Ia menurunkan jabatannya kepada kedua anaknya, yakni Hofni dan Pinehas. Namun, ia tidak mampu mempersiapkan kerohanian mereka untuk hidup sungguh-sungguh di dalam Tuhan. Dengan status sebagai imam, kedua anak itu disebut sebagai orang-orang dursila yang tidak menghormati Tuhan, bahkan memandang rendah korban untuk Tuhan. Mereka begitu tamak dan rakus sehingga lemak yang seharusnya merupakan kurban untuk Tuhan pun dijarah (12-17). Hal memalukan lainnya adalah moral mereka yang begitu rendah (22). Imam Eli sendiri tidak memiliki ketegasan dalam mendidik anak-anaknya. Ini terlihat dari sikapnya yang hanya memberi nasihat, tanpa adanya tindakan untuk mendisiplin mereka. Padahal, anak-anaknya begitu keji di hadapan Tuhan. Maka, Tuhan mengeraskan hati anak-anaknya dan akan membinasakan mereka (23-25).
Bagaimana dengan keluarga Hana? Hana beriman kepada Tuhan. Ia menggantungkan hidup dan harapannya sepenuhnya kepada Tuhan. Setelah Samuel anaknya diserahkan ke rumah Tuhan, setiap tahun ibunya membuat baju efod baginya dari kain linen (18-19). Keluarga Elkana pun makin diberkati Tuhan (20-21). Kehidupan Samuel juga terlihat kontras bila dibandingkan dengan anak-anak Eli. Samuel kecil semakin disukai, baik oleh Tuhan maupun manusia (26).
Belajar dari kedua keluarga di atas, bangunlah keluarga kita di atas kebenaran firman Tuhan. Bila Anda adalah orang tua, didiklah anak-anak Anda untuk menghormati Tuhan. Dan, jangan lupa untuk menegur dan mendisiplin anak-anak Anda bila mereka menyimpang dari jalan kebenaran.
Diambil dan disunting dari:
Nama situs | : | SABDA.org |
Alamat URL | : | http://sabda.org |
Penulis | : | Tidak dicantumkan |
Tanggal akses | : | 5 Juni 2014 |
- Login to post comments
- Printer-friendly version