Penginjilan dan Pemuridan dalam Pelayanan Remaja


Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Saya yakin jika remaja "tergila-gila" mempersaksikan iman mereka, maka pada akhirnya mereka akan lelah, tetapi jika mereka "tergila-gila" kepada Yesus, mereka akan senantiasa melayani. Oleh karena itu, tujuan utama dan terpenting adalah membuat remaja berserah sepenuhnya kepada Kristus. Jika mereka menawarkan hidup mereka sebagai kurban yang hidup (Roma 12:1), saya percaya mereka akan bersemangat menyaksikan iman dari cinta mereka yang melimpah kepada Allah!

Pada acara "Dare 2 Share" (Berani untuk Bersaksi), kami tidak memisahkan penginjilan dan pemuridan. Saya percaya bahwa sesungguhnya penginjilan dan pemuridan merupakan satu kesatuan. Saya sangat percaya bahwa penginjilan mempercepat proses pemuridan lebih dari yang bisa dicapai kelas pedalaman Alkitab. Ketika remaja mulai mempersaksikan iman mereka, mereka merasakan rasa haus yang baru untuk mempelajari firman Allah, berdoa, dan bergantung kepada Roh Kudus.

Contohnya, dalam konferensi pelatihan tahun ini, kami menghadapi perang mengalahkan dosa dengan menerapkan kekuatan salib (atau "pengudusan"). Jika remaja hidup dalam kehidupan tanpa Allah, tidak ada teman yang akan menanggapi mereka dengan serius ketika mempersaksikan Injil; inilah hubungannya secara langsung dengan penginjilan. Oleh karena itu, kita mengajarkan kebenaran utama yang langsung berhubungan dengan teologi mendalam yang penting (kebenaran firman Allah, Tritungal, doa, penyembahan, kehidupan yang diperbaharui, dll.), tetapi semua hal ini juga berhubungan langsung dengan kesaksian iman Anda.

Menekankan penginjilan akan membuka peluang bagi risiko dan penyiksaan (1 Timotius 3:12), tetapi hal ini menolong remaja mencerna teologi dengan lebih cepat dan efektif. Hal ini menciptakan suasana seperti gereja abad pertama, alih-alih gereja abad ke-21. Hal ini memberikan mereka landasan kuat (alasan yang PALING penting) yang mendesak, menarik dan dapat mengubah kehidupan. Remaja menyimak dan merasa lapar untuk mempelajari teologi karena mereka diutus ke medan peperangan demi jiwa teman-teman mereka.

Menyesuaikan teologi dalam penginjilan berarti "memisikan" teologi dan menerapkannya dari sesuatu yang abstrak menjadi sesuatu yang praktis. Yesus melengkapi murid-muridnya dalam konteks misi. Pertama-tama, Dia memanggil mereka dalam kitab Matius 4:19, "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Kemudian, Dia resmi menunjuk mereka sebagai murid-murid-Nya dalam Matius 10 dan melepaskan mereka untuk gerakan penginjilan. Sampai kata-kata terakhir-Nya dalam Kisah Para Rasul 1:8, Yesus melengkapi murid-murid-Nya dengan pokok kebenaran iman dalam konteks misi. Dengan berfokus pada penginjilan, kita dapat memuridkan remaja dengan lebih efektif karena kita menambahkan bahaya serta risiko ke dalam skenario.

Pembina remaja memegang peranan penting dalam menjaga lingkungan pelayanan remaja yang menekankan pada filsafat ini; pembina menjaga alasan yang PALING penting tersebut sebagai pusat strategi mereka demi pertumbuhan kerohanian remaja. Strategi "pelayanan remaja yang mendalam dan meluas", dan juga kesaksian praktik-praktik dari pembina remaja lainnya, penting untuk menolong mereka mempertahankan model perubahan paradigma ini.

Jadi, apakah kita harus berfokus pada penginjilan atau pemuridan dalam pelayanan remaja? Jawabannya adalah keduanya, bukan salah satunya. (t/Uly)

Kategori Bahan PEPAK: Pelayanan Anak Umum

Sumber
Judul Artikel: 
Should We Focus on Evangelism or Discipleship in Youth Ministry?

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar