e-BinaAnak 484 - Dewasa dalam Kehidupan Bergereja

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/pepak/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.
Dewasa dalam Kehidupan Bergereja

Memelihara Kehidupan Bergereja

Jenis Bahan PEPAK: Tips

Seorang guru sekolah minggu yang terus-menerus memelihara kehidupan bergereja dapat menjadi teladan bagi murid-muridnya dalam rangka mempersiapkan mereka menjadi tiang-tiang gereja yang kukuh pada masa yang akan datang. Namun, disiplin bergereja memang tidaklah selalu mudah. Ada kalanya terjadi hal-hal yang tidak kita harapkan, yang merusak kesatuan dan keharmonisan dalam persekutuan dengan keluarga gereja Anda. Hal tersebut dapat membuat kita segan untuk mendengungkan pentingnya hidup bergereja.

Kategori Bahan PEPAK: Pelayanan Sekolah Minggu

Sumber
Judul Artikel: 
Melindungi Gereja Anda
Judul Buku: 
The Purpose Driven Life: Kehidupan yang Digerakkan oleh Tujuan
Pengarang: 
Rick Warren
Halaman: 
179 -- 186
Penerbit: 
Gandum Mas
Kota: 
Malang
Tahun: 
2004

Pertama Kali Yesus dibawa ke Bait Allah -- Gereja

Jenis Bahan PEPAK: Bahan Mengajar

Pembacaan Alkitab: Lukas 2:21-40 Cerita Alkitab: Maria dan Yusuf membawa Yesus menuju ke Bait Allah -- gereja di Yerusalem. Maria menggendong bayi Yesus, dan Yusuf berjalan di sampingnya. Mereka berjalan dan berjalan terus. Hari itu adalah hari yang bahagia bagi Maria dan Yusuf. Bayi Yesus belum dapat berjalan. Ia hanya sudah cukup besar untuk dibawa ke Bait Allah -- gereja. Maria dan Yusuf tiba di Bait Allah -- gereja. Mereka bertemu dengan seorang laki-laki tua yang baik hati bernama Simeon. Simeon

Kategori Bahan PEPAK: Pelayanan Sekolah Minggu

Sumber
Judul Buku: 
Cerita Alkitab yang Suka Kudengarkan: Seri Cerita Alkitab untuk Anak-Anak Tingkat Persiapan Tahun Kedua
Pengarang: 
Tidak dicantumkan
Halaman: 
24
Penerbit: 
Kalam Hidup
Kota: 
Bandung

Menjadi Teladan dalam Kehidupan Bergereja

Edisi PEPAK: e-BinaAnak 484 - Dewasa dalam Kehidupan Bergereja

Shalom, Sebuah observasi dilakukan dalam sebuah gereja yang memiliki ratusan anak sekolah minggu. Hasilnya adalah setelah anak-anak sekolah minggu tersebut beranjak dewasa, mereka pindah ke gereja lain atau tidak bergereja sama sekali. Observasi lebih lanjut dilakukan dan ternyata sebagian besar dari puluhan guru sekolah minggu yang mengajar di situ nyaris tidak memiliki kehidupan bergereja. Berbagai alasan pun mencuat mulai dari kesibukan pelayanan sampai dengan kurang "mood". Dan hal ini, tanpa