Kehendak Allah: Bagaimana Cara Mengetahuinya?

Ayat Alkitab

Mazmur 40:9
1 Samuel 15:22
Yohanes 14:15,23
Yakobus 1:22
Mazmur 37:3,5
Mazmur 84:12

Latar Belakang

Allah memiliki kehendak khusus bagi hidup setiap orang percaya. Mengetahui dan melakukan kehendak-Nya harus merupakan tujuan hidup kita yang terutama, apa pun risikonya.

Agar dapat mengetahui kehendak Allah bagi hidup kita, kita harus lebih dahulu mengenal Allah sendiri. Kita tidak mungkin mengenal diri kita sendiri sebelum mengetahui siapa yang memiliki kita. Kita belajar makin mengenal Dia, sambil menaklukkan diri kita kepada wibawa-Nya (ketuhanan-Nya), taat pada firman-Nya dan dipimpin oleh Roh Kudus. Sebanding dengan tingkat pengenalan dan penaklukkan diri kepada-Nya, kita akan mengalami kesukaan hidup berjalan dalam kehendak-Nya. "Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu" (Ams. 3:5,6).

------------------------------Kutipan-------------------------------
  Menurut Billy Graham:Menurut Billy Graham:
  "Mengetahui kehendak Allah adalah hikmat yang tertinggi. Hidup di
  dalam pusat kehendak Allah akan memastikan ketulusan pelayanan kita
  kepada Allah. Anda akan banyak mengalami banyak kesulitan bila
  berada di luar kehendak-Nya, tetapi hati Anda akan penuh sejahtera
  walaupun berkekurangan asalkan Anda ada dalam kehendak Allah. Anda
  tenang sejahtera, walaupun ada di dalam kesulitan atau aniaya,
  selama Anda ada dalam kehendak Allah. Alkitab menyatakan bahwa Allah
  memiliki rencana untuk setiap kita dan akan memimpin kita menggenapi
  rencana tersebut, asal kita tetap bersekdengan Dia."
  --------------------------Kutipan_Selesai---------------------------

Strategi Bimbingan

Salut kepada dia yang memiliki kerinduan untuk mencari yang tertinggi dan terbaik dari Allah untuk hidupnya. Jelaskan bahwa hanya anak Tuhan yang dapat mengetahui kehendak khusus-Nya untuk hidup mereka.

Kadang-kadang ada juga orang yang belum Kristen yang mengutarakan keinginan untuk mengetahui kehendak Allah tentang suatu langkah keputusan penting tertentu. Katakan padanya bahwa langkah pertama untuk mengetahui kehendak Allah ialah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya. Jelaskan "Damai dengan Allah" (traktat untuk menolong/menuntun orang non-Kristen agar dapat menerima Kristus, dari LPMI/PPA; atau Buku Pegangan Pelayanan, halaman 5; atau CD-SABDA, Topik 17750). Untuk orang Kristen yang mencari kehendak Allah, jelaskan beberapa prinsip untuk mengetahui kehendak Allah.

  1. Nasihatilah dia untuk membereskan setiap kelakuan atau hubungan yang mungkin merintanginya dalam mengetahui kehendak Allah. Kadang-kadang hubungan cinta atau hubungan kerja tertentu harus dihentikan, atau dosa tertentu harus diakui lebih dahulu. Jelaskan "Pemulihan" (traktat bagi orang yang sudah menerima Kristus, namun undur dari-Nya dan kini mencari pengampunan, dari LPMI/PPA; atau Buku Pegangan Pelayanan, halaman 11 -- 12; atau CD-SABDA: Topik 17753).

    Tekankan bahwa meluruskan jalan Tuhan terjadi melalui pengakuan (1 Yoh. 1:9), dan membereskan hubungan dengan orang lain terjadi melalui permohonan maaf dan perbaikan. "Senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni, di hadapan Allah dan manusia" (Kis. 24:16).

  2. Doronglah dia untuk berketetapan hati, bersedia melakukan kehendak Allah, apa pun resikonya. "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku" (Luk. 9:23).

  3. Usulkan kepada dia untuk mengumpulkan sebanyak mungkin data dan menyaring serta mempertimbangkan segala aspek dan keadaan dalam kaitannya dengan kehendak Allah baginya, melalui pikiran, akal sehat, pengalaman-pengalaman terdahulu, dan nasihat teman-teman rohani. Dia perlu mempertimbangkan kekhasan dirinya dalam karunia dan talenta yang ada.

  4. Usulkan agar dia mencari kehendak Allah dalam petunjuk firman Tuhan. Prinsip, perintah, atau larangan apa yang sesuai dengan situasinya? Adakah Roh Kudus menanamkan suatu ayat atau janji tertentu yang mendorong hatinya? "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku" (Maz. 119:105).

  5. Doronglah dia untuk berdoa agar Allah menyatakan kehendak-Nya dan dia memiliki ketajaman rohani untuk menangkapnya. Hamba Ishak berkata: "Tuhan telah menuntun aku di jalan" (Kej. 24:27).

    "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur" (Fil. 4:6).

  6. Dia harus peka akan pimpinan Roh Kudus dan bertanya pada dirinya, "Apakah Dia memimpinku menuju atau menjauh dari suatu urusan dan tindakan tertentu?" "Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dinyatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang" (Yoh. 16:13).

  7. Anjurkan dia untuk bertanya, "Sejahterakah aku, ketika aku memikirkan hal-hal yang nanti bakal terjadi? Atau gelisah dan resahkah aku, karena batinku mengalami ketidakpastian?" "Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan" (Yes. 32:17).

  8. Anjurkan dia agar memberi tempat untuk iman. Sekarangkah waktunya untuk maju atau berhenti dengan iman? Haruskah ia bertindak sesuai dengan petunjuk yang Allah berikan melalui prinsip dan petunjuk di atas? "Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepadanya, dan Ia akan bertindak" (Maz. 37:5).

  9. Sebagai latihan untuk mengikuti kemajuannya, anjurkan dia membuat sebuah daftar. Tuliskan pertimbangan-pertimbangan pro (mendukung) dan kontra (melawan) untuk setiap kemungkinan. Cara ini membuatnya mampu melihat dan berpikir objektif tentang pimpinan Tuhan.

  10. Berdoalah dengannya tentang langkah-langkah pendahuluan yang harus diambilnya untuk menerapkan prinsip di atas.

Sumber
Halaman: 
97 -- 99
Judul Artikel: 
Buku Pegangan Pelayanan, CD-SABDA : Topik 17582
Penerbit: 
Persekutuan Pembaca Alkitab (PPA)